chapter 10

2.5K 288 15
                                    

Sepulang nya veranda gue memutuskan untuk bergabung bersama Beby, Lidya, Shania dan ada Viny-Shani juga ternyata. Sedangkan nabilah seperti nya sudah pulang.

Huuufftttttt

Gue menghembuskan nafas kasar, saat gue duduk di samping Viny yang sedang memangku gitar.

"Kusut amat muka loe, Nal? Harus nya loe seneng, abis di tengok bini" ujar Viny sambil terkekeh menyebalkan,namun shani yang duduk di samping nya langsung menghadiahi nya cubitan di perut Viny.

"Mamam tah...ngeledek mulu sih.. Sukurin!! " ujar gue tertawa melihat ekspresi cemberut Viny.

"Nal.. iringin gue pake gitar. Viny maen nya kagak bener!! " protes lidya.

Gue mengambil alih gitar kesayangan gue yang di pinjam viny.

"Mau nyanyi lagu apaan? " tanya gue yang masih fokus menyetel gitar.

"Ambil nada dari C (se)  ke F (ep)... " kata lidya.

"Abis dong nada nya.. C (se)  ke F (ep), jadi  se-ep alias abis kalo orang sunda bilang mah" . Beby menimpali sambil menoyor kepala lidya. Gue dan yang lain nya hanya tertawa melihat muka bodoh nya lidya.

"Udah iringin aja, Nal.. Mau pake nada apa aja bisa!! " ujar lidya kembali.

Jreeeeengggggg

Gue mulai memetik gitar dan mengintruksikan lidya untuk segera bernyanyi.

"cek.. tes.. Ekhem.. "

~ibu kita.. Melody

~putri seja-...

"Hadohh..!! " pekik lidya

Belum sempat satu bait lagu, lidya sudah habis di kroyok Viny, Beby dan shania. Gue dan Shani cuma bisa ketawa ngeliat nasib lidya yang sering jadi sasaran.

"Woyy.. Apa-apaan nih?? Viny, Beby.. Bangun kagak?! Gue engap begok!!" teriak lidya yang di tiban Beby,Viny dan Shania berada paling atas.

"Ini si shanju niban gue.. Masyaallah!! Nju.. Bangun kek, berat ini!!  Ujar Beby yang punggung nya di duduki shania.

"Shan, Loe kebanyakan dosa apa gimana?? Berat banget tau!! " ucap Viny pada shania. Lalu duduk kembali di samping shani yang masih terkekeh.

"Maksud loe? Gue gendut gitu? Ishh.. Nyebelin!! Beby belain gue.. " rengek shania lalu mengguncang lengan Beby yang duduk selonjor di lantai yang di lapisi matras.

"Emang loe berat shan.. " gumam Beby dengan nada pelan.

Shania cemberut, tidak mendapat pembelaan dari Beby.

"Eh.. Eh Caniya kenapa? Kok cemberut? " suara yang melengking datang dari arah tangga. Suara saktia ternyata,di belakang nya ada sisil dan della.

"Aku di bilang gendut sama Viny!! " shania mengadu dan saktia langsung menatap tajam pada Viny.

Gue ketawa lebar, saat melihat Beby memutar bola matanya. Viny juga terlihat tidak ada takut nya saat saktia melayangkan tatapan tajam nya.

"Vin.. Jangan bilang shania gendut!! Dia tuh nggak gendut, tapi s.e.m.o.k !! " ujar Saktia lantang. Shania menoleh sinis dan semakin cemberut lah,tampang si tante.

Gue dan yang lain nya ketawa ngakak nggak berhenti karena shania yang ngambek sok lucu sama saktia.

"Sak, yang bilang shania gendut tuh, Beby bukan viny! " ucap Gue yang menghentikan tawa lalu menyeringai manatap Beby yang sudah memberi kode untuk diam.

Meet AgainWhere stories live. Discover now