chapter 7

2.1K 260 29
                                    

~tok.. tok.. tok~

Suara ketukan pintu itu membuyarkan aksi tatap antara kinal dan veranda. Dengan kecanggungan yang luar biasa, veranda memberi jarak dengan senyum kikuk. Begitu pun dengan kinal, ia mencoba bangun dari posisi tidur nya. Mereka masih saling lirik, sampai gedoran di pintu itu kembali mengusik keheningan antara kinal dan veranda.

"Bi-Biar aku aja Nal yang bukain" ucap ve dengan gugup.

Kinal hanya mengangguk, membiarkan veranda membuka pintu. Ia menghela nafas lega saat gadis yang berstatus sepupu nya itu berjalan menjauh.

~cklekk~

"Nal.. Lama bang-"

"Eh, sorry... Gue kira kinal. Kinal nya ada?" tanya seorang gadis kurus yang masih memakai piyama bergambar mickey mouse.

"Ada. Mau masuk? " tawar veranda dengan sopan.

"Hehehe.. Ga papa kan? " tanya gadis itu lagi.

Veranda tersenyum, sedikit menggeser badan nya mempersilahkan gadis yang ia perkirakan salah satu penghuni kost-kosan ini juga.

"Hay Nal..kata viny lo sakit? "

"Hay beby... Cuma flu biasa,tapi udah mendingan. Ada apa beb?" tanya kinal pada gadis yang bernama Beby.

"Udah ada obat nya ya Nal, pantesan sembuh nya cepet" ucap beby ambigu melirik jail pada veranda.

Kinal memincing menatap beby tajam. Sedangkan veranda hanya bisa menggaruk pelipisnya bingung.

Beby terkekeh melihat wajah merona kinal. "Gue mau pinjem gitar. Gabut nih, boleh kan? " tanya beby masih sambil tertawa kecil.

Kinal memutar bola mata nya malas. Ia mengedikan dagu ke arah pojok dekat meja belajar nya.

"Nanti malem gue balikin. Oh ya, nama nya siapa? " tanya beby setelah mengambil gitar, lalu ia beralih menatap veranda.

"Veranda.. Panggil Ve aja" jawab Ve

"Oh,iya Ve.. Hati-hati kinal gigit kalau lagi sakit" ucap beby sebelum ia lari karena menghindari lemparan bantal dari kinal.

Veranda mengernyit tak mengerti maksud dari gadis kurus itu.

"Dasar jenong! " umpat kinal dengan kesal.

"Beby emang suka becanda. Ga usah di anggap ucapan yang tadi, dia emang jail nya kebangetan" ucap kinal menatap tak enak pada veranda.

Ve hanya tersenyum seraya menggeleng pelan. "Aku biasa aja. Cuma yang ga aku ngerti, waktu dia ngomong kalau kamu lagi sakit, kamu gigit ? Tapi dari tadi kamu nggak gigit aku? " tanya veranda dengan polos.

Kinal berdecak. Ia menggeleng pelan mendengar penuturan gadis yang berparas bidadari itu. "Kan tadi udah di bilangin, jangan di denger omongan si jenong mah. Ngawur tuh anak" jawab kinal dengan malas

Veranda terkekeh,dan itu terlihat begitu manis di mata kinal. "Aku becanda, jangan marah kinal ".ucap ve masih dengan senyuman lebar karena kinal yang cemberut. Veranda menyentuh punggung tangan kinal. Mengusap nya perlahan.

"Jangan cemberut, senyum dong" ucap ve dengan lembut.

Perlahan kedua sudut bibir kinal tertarik berlawanan. Hanya dengan suara lembut dan sentuhan kecil seperti ini dari veranda, mampu mengembalikan mood nya yang sempat rusak karena Bercandaan beby tetangga kost nya.

"Cepet sembuh ya Nal. Maaf aku nggak bisa nemenin kamu lama-lama. Aku masih ada kerjaan soal nya " Ucap veranda dengan sedih.

"Iya ve, nggak apa kok. Makasih ya udah di tengokin,tapi ini udah hampir jam 11 lho? Udah telat banget ke kantor nya" sahut kinal yang melirik jam di dinding nya.

Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang