chapter 3

2.6K 302 8
                                    

"Nal? Udah bangun? Sini sarapan bareng" ucap tante dini sambil tersenyum dan mengisyaratkan kinal untuk bergabung.

Kinal memutuskan duduk di samping si bungsu Aaron,berhadapan dengan veranda yang pagi ini terlihat fresh menggunakan dress warna tulang di padukan dengan cardigan abu-abu nya. Kinal menyunggingkan senyum simpul melihat penampilan teman kecil nya yang selalu terlihat fasionable itu.

Kinal menyapa semua anggota lengkap dari tante nya tersebut, termasuk pasangan baru yang semalam mangadakan pesta pernikahan mereka.

"Kakak kira kamu ikut pulang ke bandung, nal? " tanya rendy

"nggak kak, kinal ada kelas hari ini.. Jadi nggak ikut pulang ke bandung" sahut kinal.

"Sarapan dulu Nal" ucap tante dini sambil menyodorkan sepiring makanan pada kinal.

"Makasih tante"

"Kamu kuliah ambil jurusan apa,Nal?" tanya rendy lagi.

"Arsitektur"

Semua orang yang berada di meja makan mengangguk lalu melanjutkan aktifitas sarapan mereka.

"Nal, semalem mama kamu bilang ke tante.tante sih setuju aja,tapi kan semua terserah dari kamu juga" ucap tante dini yang sengaja menggantungkan kalimat nya. Kinal mengernyit heran dengan obrolan tantenya.

"Emang mama bilang apa tan? "

"Mama kamu ngusulin kamu tinggal sama tante, biar kamu nggak usah nge-kost" ujar dini

Kinal menyudahi acara makan nya, ia menghela nafas dan sedikit memijit kening nya.

"Mama kamu khawatir sama kamu sayang, oma denger kamu sibuk sama tugas akhir kamu,sampe kadang kamu lupa makan dan bikin maag kamu kambuh. Wajar toh,kamu kan jauh dari orang tua" ucap oma trisha

"Iya sih..oma, emang kinal yang kadang bandel sama aturan makan yang sembarangan. Hehe tapi kinal masih bisa jaga diri kok oma, tante. Makasih juga udah nawarin kinal buat tinggal di rumah tante, tapi kinal udah nyaman nge-kost." ucap kinal dengan memberikan senyum menyakin kan bahwa dia akan baik-baik saja.

"Ya udah, tante nggak marah dan nggak akan maksa kok.. Tapi kamu sering-sering main ke rumah ya" ucap dini kemudian. Kinal mengangguk dan ia pun memutuskan untuk pamit pulang.

"Om, tante, oma...kinal pamit ya. Makasih atas jamuan makan pagi nya" ucap kinal dengan sopan.

"Sama-sama. Inget harus sering-sering main ya ke rumah, hati-hati di jalan" sahut dini lalu mencium pipi kanan dan kiri kinal. Begitu pun dengan oma trisha yang melakukan hal sama pada kinal.

Suara klakson di bunyikan veranda dari dalam mobil, dan mobil itu pun melesat tanpa kendala dari kawasan hotel tempat ia menginap. Tidak ada obrolan dari Merek berdua, hanya suara petunjuk dari kinal yang terdengar di sana.

"Dari sini, tinggal lurus" tunjuk kinal

"Kamu kenapa? Kok suntuk gitu? " tanya veranda yang sebenarnya ingin bertanya sedari tadi saat mereka sarapan pagi.

"hah?! Ini,masih ngantuk ve.. Hehe" ucap kinal yang sedikit terkejut dengan kepekaan veranda.

"Memang kelas nya jam berapa? " tanya ve lagi .

"Jam 10 sih"

"Masih ada 2 jam... Masih ada waktu buat tidur" ucap veranda melirik arloji di tangan kiri nya.
Kinal terkekeh mendengar ucapan veranda. Dan itu membuat ve heran.

"Kok malah ketawa, apa nya yang lucu? " tanya ve menatap kinal.

"Nggak ada... Hehehe, gue termasuk orang yang susah di bangunin ve, jadi kalau jam segini tidur, bisa bablas dan nggak jadi ngampus nanti" jelas kinal dengan kekehan nya.

Meet AgainWhere stories live. Discover now