chapter 5

2.2K 263 3
                                    

Motor matic kinal terparkir tertib di depan lobby sebuah apartement, gadis bertubuh tegap dengan balutan kemeja flanel biru dongker itu terlihat duduk anteng di sofa lobby tersebut. Sesekali ia melirik arloji karena orang yang ia tunggu tak kunjung turun dari unit nya. Sesuai rencana siang tadi, ia akan mengajak veranda pergi ke suatu tempat, setelah mendapat kabar bahwa veranda sudah tinggal sendiri di apartement,membuat kinal memutar arah jalan kembali dari rumah tante dini, menuju tempat veranda.

Setelah beberapa menit menunggu,orang yang ia tunggu pun menunjukan batang hidung nya. Tersenyum dengan sangat amat manis, lalu kinal pun membalas senyum sapaan veranda sambil terus memperhatikan penampilan gadis yang usianya 2 tahun lebih tua dari nya itu.

'Cantik'

Itulah gumaman kinal saat veranda tepat di hadapan nya.

"Maaf ya,kamu jadi nunggu gini.. Berangkat sekarang? " ucap veranda

"Ga papa kok, yuk berangkat sekarang" ajak kinal dengan semangat 48.

Mereka berdua pun bergegas menuju kendaraan yang akan di pakai. Namun dering ponsel kinal menghentikan langkah kedua nya.

"Bentar ve..."

Kinal merogoh saku,mengeluarkan smartphone dan tertera nama Naomi di layar tersebut.

"Hallo Mi, ada apa? "

"......"

"Ya ampun, Gue lupa!! Sorry-sorry... Ya udah gue kesana deh"

"....."

"Iya, bye... "

Kinal menggaruk kepala belakang nya yang terlihat tidak gatal itu. Ia berdecak dan menatap veranda tak enak. Ve pun menyadari raut wajah kinal yang terlihat bingung itu.

"Kenapa Nal? "

"Umm.. Gini ve, Duh... Gimana ya?Gue ada janji ketemu temen bentar. Kamu ikut kesana mau ya, cuma sebentar kok... Abis itu kita baru jalan, gimana? Mau ga? " ujar kinal dengan tak enak hati.

"Oh, kirain apaan... Santai aja kali nal, aku gapapa kok. Jalan sekarang aja yuk, takut keburu hujan nih, udah agak mendung" sahut veranda dengan senyum simpulnya.

Kinal memarkirkan kendaraan nya didepan sebuah cafe yang cukup ramai. Cafe milik om nya Naomi, kinal yang sudah ada janji untuk datang ke tempat itu pun menggandeng veranda ke dalam dan mencari keberadaan teman kampus nya tersebut.

"Kinal!!! " teriak Naomi di salah satu meja dekat meja bartender.

Kinal menoleh,tersenyum menyapa naomi dengan masih menggandeng lengan veranda.

"Sorry Mi, gue beneran lupa" ucap kinal meminta maaf pada naomi.

"Iya ga papa. Gue udah hapal sama pikun nya elo... Udah yuk, om gue udah nunggu" ajak naomi yang menuju ruang owner cafe tersebut.

Setelah perkenalan dan sebagai nya. Si pemilik cafe tersebut meminta kinal untuk membawakan satu buah lagu sebagai persembahannya pada pengunjung cafe, 'percobaan' kata owner nya. Dan itu tak dapat di tolak oleh kinal yang akan menjadi salah satu pengisi live music di tempat tersebut.

Kinal menuju stage yang tidak besar di cafe itu. Ia memangku sebuah gitar akustik, menyetel nya sebentar lalu mengecek sound di mini stage tersebut.

Semua mata pengunjung menatap ke arah nya, ketika mendengar petikan gitar akustik serta suara merdu kinal. Tak terkecuali veranda dan naomi yang berdiri bersebelahan. Mereka tersenyum tipis tanpa melepas pandangan pada gadis manis yang bernama Devi Kinal Putri itu. Lagu dari Melly Goeslow yang berjudul 'Bimbang' , mengalun indah senada dengan petikan gitar Kinal. Sorak tepuk tangan pengunjung cafe membuat kinal tersenyum lebar. Perasaan nya sangat senang di sertai lega di sana. Ia tersenyum menatap veranda yang mengacungkan kedua jempol pada nya.

Meet AgainWhere stories live. Discover now