(14)

1.7K 57 3
                                    

"Yuk Ver," ajak Sherly.

"Maaf Sher, aku gak bisa anterin kamu ke mal. Aku harus mengantar Ara pulang, kasian dia lagi sakit." tolak Verrel lembut.

"Kok kamu gitu sih? Kan kamu udah janji," gerutu Sherly.

"Udah gak papa Ver. Kalo lo mau jalan sama dia, jalan aja. Gak usah khawatirin gue, lo tenang aja gue bisa naik taksi kok." ucap Laura tersenyum pucat.

"Gila lo ya? Ya kali gue ninggalin lo dengan keadaan kayak gini, sendirian. Maaf ya Sher, aku gak bisa anterin kamu dulu. Aku harap kamu bisa ngertiin."

"Terserah." ucap Sherly langsung beranjak pergi meninggalkan mereka berdua.

"Ver," ucap Laura menatap Verrel.

"Biarin aja, nanti juga besok dia udah gak ngambek lagi."

****

Verrel melirik Laura yang sibuk memeluk dirinya sendiri. Ia pun membuka hoodienya dan memakaikannya ke tubuh Laura.

"Gue tau lo kedinginan,"

'Tumben peka.' batin Laura.

"Pakai aja, cuacanya lagi buruk. Nanti lo malah nambah sakit,"

"Makasih," ucap Laura tersenyum tipis.

Verrel menganggukan kepalanya.

"Kalo lo ngantuk, mending tidur aja. Nanti kalo udah sampai, gue bangunin."

****

"Bangun Ra, udah sampai." ucap Verrel sambil menepuk pelan pipi Laura.

Laura pun membuka matanya.

"Eh? Udah sampai? Makasih Ver." ucap Laura salah tingkah.

Verrel hanya tersenyum.

"Gak mau mampir dulu?"

"Gak usah deh, udah sore." tolak Verrel lembut.

"Oh ya udah, hati-hati." ucap Laura ingin beranjak keluar dari mobil Verrel tetapi Verrel menahan lengannya.

"Kenapa Ver?"

"Jaga kesehatan ya. Karena gue gak mau lo kenapa- napa, gue khawatir sama lo. Jangan lupa minum obatnya juga, biar cepat sembuh." ucap Verrel tersenyum lembut.

Blush.

Seketika pipi Laura memerah.

"Cie, tumben perhatian." ledek Laura.

"Ara..."

"Siap bos, nanti gue bakal minum obatnya." ucap Laura dengan cengirannya dan langsung keluar dari mobil.

🌹🌹🌹

Drrt.

Laura langsung membuka notifikasi dari aplikasi line itu.

Verrel Sanjaya
Ara🐵

Laura Oktavani
Apa?🐽

Menunggu Bintang JatuhWhere stories live. Discover now