Perahu Kecil yang Usang

84 8 0
                                    

Judul            : Perahu Kecil yang Usang

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Judul            : Perahu Kecil yang Usang

Penulis        : Vitriya Mardiyati

Penerbit      : Goresan Pena

Editor          : Tim Pena

Layout         : C. I. Wungkul

Kover           : C. I. Wungkul

Cetakan       : Pertama, Januari 2018

Tebal            : 97 hlm

ISBN             : 978-602-364-377-6

Blurb:
Mengenalmu
Menjalin kisah denganmu
Lalu memutuskan menjadi sahabatmu
Adalah proses panjang yang indah untuk dilalui
Tak banyak memang kisah pertemuan
Yang ada sejumput semangat yang saling dipompa

Berteman denganmu pun membuatku paham
Saat harus berdiam
Saat harus mendengar
Juga waktu yang tepat untuk pergi meninggalkanmu dalam setangkai senyuman

Jangan kau tanyakan bagaimana rasa ini saat melangkah pergi
Karena sejatinya aku tak pernah menginginkannya terjadi
Tapi aku percaya jalan ini yang membawamu kelak pada kebahagiaan yang kau cari
Dan aku rela pergi demimu sahabat hati
(Pergi, bagian dari buku "Perahu Kecil yang Usang")

_*_

Nukilan:
Ada banyak persepsi yang bisa menjadikan puisi tampak indah. Menurut saya, kesederhanaan dan kedalaman pesan adalah pilar utama buku ini.

"Aku yakin Tuhan tak pernah salah
Pun demikian ketika Ia menuliskan cinta diam-diam kita di senyap malam
Lalu saat rasa terkuak, akhir pedih justru yang didapat"
(Penggalan puisi "Tuhan Tak Pernah Salah"_hal 1)

Rasa yang dituang penulis berhasil sampai ke saya selaku pembaca. Ibarat penulis tengah menggenggam duri, saya mampu merasakannya.

"Cinta, jika kau berkenan datang
Tolong panggil lagi hatinya untuk kembali bersama
Jangan biarkan aku tersiksa dengan perasaan menyesal
Karena sungguh, kini kurasakan cinta yang menguat dengan sangat"
(Penggalan puisi "Hadir Tak Tepat"_hal 18)

Jika penulis tetap memosisikan diri sebagai perempuan dalam karyanya, maka dengan ini bisa kita lihat betapa agung cinta di hati masing-masing perempuan.

"Pecahkan semua kebisuan ini
Agar dawai sejuta harapan mampu kita nikmati
Sejenak saja, tak mengapa
Asal dengan kamu, pasti aku bahagia"
(Penggalan puisi "Dawai Hati"_hal 38)

Saya suka sekali penggalan puisi berikut, hal biasa yang disampaikan dengan cara tak biasa. Penulis sudah tahu, di zona mana ia dengan leluasa berekspresi.

"Jatuhku semakin kuat
Aku tak kuasa menahan setiap rindu yang memuncak
Jadi terimalah aku dengan riang
Jika perlu, kau bisa sedikit meraciki bumbu senyuman"
(Puisi "Jika"_hal 39)

Saya selalu suka diksi yang digunakan penulis. Memang tidak bagaimana-bagaimana banget, tapi manis dan mudah diingat.

"Kamu adalah magnet hatiku
Bersamamu dunia seakan luluh
Kita bermain dalam berbagai gaya sukacita
Tak lupa kau memperkenalkan aku akan indahnya gravitasi cinta"
(Penggalan puisi "Sempurna"_hal 54)

Memang, ya, hujan selalu jadi perantara kisah yang sungguh ampuh membangkitkan rindu. Buku ini pun tak luput dari hujan.

"Hujan, kutitipkan rindu untuknya
Jangan pernah lelah menjadi perantara kisah
Karena di setiap tetes rintikmu kubisikkan banyak harapan
Tentang aku dan dia yang tersayang"
(Penggalan puisi "Hujan, Cinta, dan Kamu"_hal 96)

Mungkin di sini tak akan cukup ruang agar saya bisa membisikkan seluruh keindahan dalam buku ini. Ya sudah, miliki saja. Hehehe ....

_*_

Review:
Pertama-tama, saya suka banget sama kovernya, warnanya menenangkan. Judul cukup mewakili keseluruhan isi buku, yang mana banyak bercerita tentang upaya penerimaan dan segenap ruang lingkupnya. Disampaikan dengan kemasan sederhana namun penuh kekuatan. Jika penulis bermaksud mentransfer rasa melalui kata-kata, menurut saya cukup berhasil.

Dari awal hingga akhir saya sangat santai menikmati keseluruhan puisi dalam buku ini. Bukan berarti receh, ia justru berbobot dengan caranya sendiri. Selaku pembaca, saya menerima semua pesan tanpa upaya berlebih untuk menerjemahkannya. Ini yang membuat saya terkesan.

Untuk ke depannya mungkin penulis bisa menggali tema lebih beragam agar warna-warnanya lebih terlihat.

Overall, buku puisi ini cocok banget untuk kamu yang suka bahasan cinta dari berbagai sudut pandang.

Review Suka-Suka GueWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu