Part 15

7.4K 657 21
                                    

Happy reading....

Megan Pov

Wira akhirnya pergi setelah aku mengusirnya. Hatiku terasa sakit ketika mendengar Wira memutuskan untuk mengakhiri semuanya dan ingin segera menikahi Gabriel.  Harusnya aku bahagia bukan?

Aku bisa lebih fokus mencari orang tua kandungku tanpa di bebani hubungan yang tak ada masa depannya ini.

Namun kenapa hatiku terasa sakit? Apa aku sudah jatuh cinta pada Wira? Aku tertawa hambar dengan air mata yang mengalir semakin deras di kedua pipiku.

Aku sangat bodoh jatuh cinta pada orang yang sudah memiliki tambatan hati. Meski Wira suamiku tapi nyatanya hanya omong kosong.

Aku memang wanita yang tak di inginkan, oleh suami sendiri bahkan orang tuaku sendiri membuangku. Aku berjalan menuju kamar mandi, berharap dengan mengguyur tubuhku dengan air semua masalahku hilang.

Tapi semua tak merubah rasa sakitku hingga aku melihat gunting yang tergantung di dinding kamar mandi. Entahlah, aku pikir kematian akan membuatku terlepas dari beban di pundakku.

Kematian akan membebaskan status dan masalahku. Aku menggoreskan gunting itu, darah segar mengalir deras dan aku tak merasakan sakit apa apa. Mungkin karena hatiku yang lebih tersakiti sehingga luka di pergelangan tanganku ini pun tak berarti. Aku terjerembab di atas lantai, di bawah guyuran shower.

Aku berharap semua akan baik baik saja, mungkin di dunia ini aku menderita tapi di dunia lain? Siapa tahu?! Aku memejamkan mataku, kepalaku mulai terasa ringan, mataku tak bisa aku buka dan semua menjadi gelap.......

*****

Aku mengerjapkan mataku, isakan tangis terdengar menghiasi pendengaranku.

"Mom..." gumanku, ya itu isakan mom. Aku mengerjapkan mataku dan ya mom sedang menatapku dengan tatapan.khawatir.

"Megan...." isaknya. Sialnya, Tuhan belum mengijinkan aku mati dan sekarang aku harus menghadapi masalah baru. Bagaimana dengan Wira?

Aku mencari sosok Wira namun disana hanya ada mom.

"Wira..." ucapku serak dan wajah mom berubah dingin.

"Dia sudah menyakitimu Megan, lupakan dia!" ucap mom membuatku menangis.

"Aku ingin bertemu Wira..." ucapku memaksa dan dad datang mendekatiku.

"Megan, daddy akan mengurus perceraian kalian." ucap Daddy tegas.

"Aku ingin bicara dengan Wira.. Akh..." erangku tak tahan dengan sakit yang menghantam kepalaku.

Mom langsung memelukku.

"Baiklah, kau tenangkan diri dulu, mom akan panggilkan Wira." ucap mom dan aku mengangguk.

Daddy tampak tak suka namun aku hanya bisa menahan rasa sakit di hatiku. Biarkan aku yang hancur tapi jangan Wira.

Wira mendekatiku.

"Dia sudah mengatakan semuanya, tentang perselingkuhannya dengan wanita bernama Gaby." ucap daddy tak lama ayah Rafael da mamma Widya datang dengan wajah penuh kekecewaan. Aku menatap Wira yang tampak tak berkutik.

"Maafkan aku Wira..." ucapku namun dia hanya tersenyum lembut dan mengelus pipiku. Tangan hangatnya begitu menenangkan hatiku.

Daddy, mom, ayah Rafael dan mamma Widya siap mendakwa Wira.

"Semua salahku..." ucapku membuat semua orang kaget terutama daddy.

"Wira jatuh cinta pada Gabriel sebelum kami bertemu. " ucapku dan Wira langsung bereaksi namun aku menahannya.

"Kami memang tak saling mencintai makanya aku mengijinkan Wira tetap menjalin hubungan dengan kekasihnya. Aku bunuh diri bukan karena Wira, tapi.... " aku menghela nafas dengan berat.

"Aku tahu jika aku bukan anak kandung Mom dan Daddy.." ucapku perih, membuat mom langsung bereaksi.

"Megan..." ucap mom tak mampu lagi berkata.

Wira mengelus pundakku.

"Boleh aku ingin berbicara berdua saja dengan istriku?" tanya Wira membuatku terkejut.

Aku menatap jari manisnya yang kini menggunakan cincin pernikahan kami. Mereka pun keluar dengan perasaan kacau, entah apa yang ada di benak mereka sekarang.

Wira menangkup wajahku.

"Jangan ceraikan aku, please..." ucap Wira membuatku terkejut.

"Kenapa?" tanyaku bingung.

"Aku mencintaimu, Megan..." ucap Wira.

Deg

Jantungku berdegup kencang, ada rasa bahagia dan tak percaya. Benarkan Wira mencintaiku?

Tbc

Princess Alexander (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang