Prolog

22.2K 849 22
                                    

Ini ceritaku yang ke 16, cerita ke empat di tahun 2018. Ceritanya masih agak menggantung soalnya hasil akhir kisah Felix-Eve masih kejar tayang kaya sinetron hehehe...

Di cerita ini, ceweknya lebih agresif dan bad girl kaya kakaknya Xavier yang seorang bad boy. So...

Happy reading...


Wira Pov

Aku segera mengemasi barang barangku dan mamma tampak masih merindukanku. "Kau baik baik disana..." ucap mamma membuatku ingin memeluknya. "Pasti ma.. Kita bisa video call atau Skype, oke?" ucapku mencoba menghiburnya dan mamma tersenyum lalu mengangguk. "Baiklah, kau harus pergi ma..." ucapku dan mamma hanya mengangguk pelan dan menunduk. Menutupi kesedihannya. "Aku janji akan membuat mamma bangga, pulang dengan gelar dokterku!" bisikku dan mamma mengangguk sambil memelukku dengan erat. "jaga dirimu sayang.." ucap mamma lalu mengecup pipiku.

Aku sangat menyayangi mamma dan ayahku, ya mereka adalah orang tua yang sempurna buatku. Aku merasa beruntung memiliki mereka, aku berjalan menuju bandara. Aku menatap seorang gadis cantik yang sedang terburu buru. "Permisi!" ucapnya tanpa menoleh kepadaku namun aku cukup tertarik karena kecantikannya yang alami. Rambut cokelat terangnya di kuncir kuda, mata indahnya dan... "Maaf tuan, kau menginjak tasku!" ucapnya membuyarkan lamunanku dan aku hanya tersenyum. "Maaf.." ucapku lalu mengambil langkah seribu karena malu!!

Oh sungguh memalukan dan aku segera berjalan menuju tempat pengecekan tiket pesawat. Entah sial entah bagaimana aku satu pesawat dengan wanita itu dan judesnya minta ampun. "Aku boleh kan duduk di dekat kaca itu?" tanya wanita itu ketus dan aku hanya mengangguk, untuk apa juga aku mengotot pada seorang wanita benar benar membuatku tidak terlihat jantan!

Selama perjalanan dia mendengarkan musik headset dengan kaki yang terus di gerakan membuat tubuhku ikut merasakan hentakan kakinya. Andai dia bukan perempuan mungkin sudah aku hajar!!

Pesawat mulai tinggal landas, tadinya aku ingin beristirahat selama di pesawat. Namun perempuan itu tak berhenti mengunyah. "Boleh?" tanya gadis itu ketika melihatku enggan menyentuh makananku karena mengantuk. "Ambil saja!" ucapku dingin. "Kau tak boleh menyia nyiakan rejeki!" ucapnya sambil terkikik. "Bisa kau berhenti menggangguku? Aku mengantuk!" ucapku mulai tak bersahabat. "Oke!" jawabnya dan akhirnya dia bisa diam juga.

Tiba tiba pesawat kami sedikit oleng namun itu hal biasa dan aku masih memejamkan mataku. Wanita di sampingku mulai gelisah dan tiba tiba...

"Uhweeek..."

Sesuatu yang hangat menyembur kemejaku...



Megan Pov

Namaku Megan Alexander, aku gadis berusia 17 tahun yang mencintai kebebasan. Aku muak di kekang oleh ayahku yang selalu menggunakan kedok bahwa ini semua demi kebaikanku. Aku ke Jerman dalam misi melarikan diri!

Aku merasa sial karena harus bertemu pria aneh yang tampak datar? Dia dingin tapi kepo! Aku yakin dia pria perfeksionis karena dari makanan saja dia sepertinya pilih pilih. Aku merasa mual ketika pesawat ini bergetar, ada rasa menyesal kenapa aku ingin duduk dekat jendela. Sekarang aku kesulitan untuk pergi ke toilet karena pria asing ini sedang tertidur. Ketika aku sudah merasa tak kuat lagi aku tak sengaja memuntah semua makanan yang tadi aku makan di kemejanya. Aku sudah tak sanggup lagi menahan desakan makanan  di tenggorokanku. Pria itu langsung melotot dan berteriak memanggil pramugari. "Maaf..." ucapku merasa bersalah namun pria itu menatapku dingin dan langsung pergi entah kemana.



Tbc

Segitu dulu, slow update ya..

Princess Alexander (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang