Part 7

8.2K 584 12
                                    

Happy Reading....

Wira Pov

Gadis sialan, aku meminta anak buah kakakku untuk menangkap gadis itu dan kembali membawanya kemari. Aku tahu kakakku seorang mafia dan tak sulit untuk menguasai gadis ingusan seperti Megan.

Gadis itu menatapku galak ketika anak buah kakakku kembali membawanya kehadapanku.

"Aku mau pulang Wira, lepaskan aku!" bentaknya.

"Kau harus pulang bersamaku, aku tak mau mengambil resiko." ucapku yang sudah merasa agak baikan setelah aset berhargaku  di tendang gadis itu.

Megan tampak kesal, wajahnya sangat cantik dan aku suka. Sayangnya sikapnya sungguh liar dan tak terkendali.

"Batalkan pernikahan kita, toh kau tak hamil kan?" ucapku.

"Kakakmu menyuruhku pergi saat pernikahan kita akan berlangsung, jadi kau tak usah khawatir." ucapnya.

"Aku tak mau di tinggal di altar." ucapku spontan, ih gengsi sekali jika aku harus di tinggal pengantin. Apa kakakku tak punya ide lain??

Aku menghela nafas.

"Lalu apa maumu? Kau punya ide?" tanya Megan.

Aku menatap manik matanya, kenapa jantungku jadi berdebar kencang?

"Jika kesalahan ada padaku, maka kau masih bisa mengejar cita citamu. Aku tak jadi masalah jika aku harus di benci oleh keluargaku." ucap Megan membuatku kaget.

"Baiklah jika itu pilihanmu." ucapku toh itu kemauannya.

"Kau  tak bisa begitu Wira!" ucap Chris yang tiba tiba masuk ke dalam kamarku.

Chris menatap kami.

"Seorang wanita yang rela berkorban untukmu dan tak masalah di benci oleh keluarga? Dia pasti di kucilkan apa lagi Felix Alexander terkenal tegas dan kejam Sementara kau? Dimana harga dirimu? Kau bersenang senang di atas penderitaan orang lain? Apa itu sikap seorang Mahendra?" sindir Chris tajam membuat hatiku menciut.

"Ini kesalahan kalian berdua, jadi jalanilah. Belajar saling menerima satu sama lain dan mencintai satu sama lain. Apa yang sudah di persatukan Tuhan tak dapat di pisahkan oleh manusia." ucap Chris.

Megan hanya tersenyum sinis.

"Apa pernikahan ini kutukan?" desisnya. Ya jelas ini seperti kutukan karena kami harus menikah dengan orang yang tidak kami cintai, berbagi ranjang, kehidupan dan berkeluarga.

Chris menatap Megan.

"Calon istrimu sangat cantik Wira, apa kau rela melepaskannya apa lagi kau sudah merenggut keperawanannya. Dia ciuman pertamamu dan yang juga merenggut keperjakaanmu." ucap Chris membuat Megan tersenyum geli.

"Kenapa kau tertawa?" tanyaku galak dan Megan hanya mengedikkan bahunya.

"Wira seorang yang perfeksionis dan fokus pada cita citanya Megan, dan kau boleh tenang karena Wira bukan play boy." ucap Chris menengahi.

"Jangan merasa suci dan hebat karena aku pun belum pernah pacaran dan masih perawan. Namun si berengsek ini yang merusakku!" ucap Megan geram dengan mata berkaca-kaca, Chris merangkul Megan.

"Maafkan aku..." bisiknya membuatku gerah. Kenapa Chris begitu akrab denn Megan?

Megan Pov

Akhirnya Wira membawaku pulang setelah ceramah panjang dari Chris.  Aku paham usia kami sama sama delapan belas tahun hanya lebih tua Wira beberapa bulan dan ya ini akan menjadi hambatan buat aku dan Wira karena ego kami yang masih sangat tinggi.

"Aku harap kau tak berbuat bodoh Megan." ucap Wira membuka pembicaraan.

"Tetaplah menikah denganku, kita belajar untuk saling menerima." ucap Wira membuatku geli, menerima?

"Aku mungkin bisa saja menerimamu dengan mudah, tapi kau?" tanyaku pesimis.

Wira tersenyum.

"Aku pria tampan dan mapan, calon dokter idaman semua wanita." ucapnya sombong membuatku terkekeh.

"Sayangnya kau bukan kriteriaku." ucapku.

"Apa kriteria pria idamanmu?" tanya Wira sambil melirikku. Aku terdiam, berfikir sejenak lalu tersenyum.

"Aku suka pria seperti Chris, meski kalian kembar tapi Chris lebih hangat, lembut, ramah dan pintar." ucapku.

"Pintar bukan dalam akademik tapi bersosialisasi." ucapku lagi dan Wira langsung terlihat masam.

"Apa aku kurang hangat?" sindir Wira sambil menggenggam tanganku.

"Bukan hangat sentuhan fisik juga!" ucapku galak sambil menarik tanganku dan Wira tertawa renyah.

Aku menatap wajah tampannya yang tampak bahagia, ini pertama kalinya aku melihat dia santai dan senang.

"Aku suka kau tertawa seperti itu.." ucapku spontan dan Wira langsung menatap ke arahku.

"Kau juga cantik Megan.." ucap Wira sambil tersenyum lalu fokus pada jalan.

Kami terdiam, hanyut dalam pikiran.kami masing-masing sampai kami sampai di depan rumahku.

"Masuklah.." ajakku dan Wira mengangguk, kami berjalan bersamaan.

"Selamat malam mom, dad.." sapa Wira sopan.

"Bagaimana kencan kalian?" tanya mom.

"Kami senang makan malam bersama dan bertukar pendapat." ucap Wira dan aku hanya tersenyum pada kenyataannya kami bertengkar dan di tengahi oleh Chris.

Mereka pun mengobrol sebentar untuk  sekedar basa basi busuk dan tak lama Wira pum pamit pulang.

"Aku pulang dulu Megan..." ucap Wira lalu mengecup pipiku membuatku tertegun. Kenapa Wira jadi semanis ini?

Tbc

Princess Alexander (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang