17

64 4 0
                                    

"Kei? Maksud lo Kei pacar gue?"

Ok. Davin tahu jika Sena bukan orang yang cerdas namun mengapa harus separah ini?

"Iyalah! Yakali babu lo"

Boom! Bagai ledakan pernyataan Davin tadi mengejutkan semua yang ada disana. Ketua Shadow itu pacar Sena? Gosip yang beredar kemaren ternyata benar, Sena sudah punya pacar. Ok ada banyak drama disini.

"iyakah? Kok gak mirip?"

Adakah yang berkenan menggeplak kepala Sena?

Mungkin lain kali Davin akan mengadakan seleksi bagi calon pacar Kei nanti.

"Eh eneng geluis.. boleh minta nomor mamanya?"

Satria bertanya dengan nada serius menatap Kei lekat-lekat. Shidam menyikut Satria bertanya.

"Napa lo minta nomor emaknya si eneng?"

Bukan hanya shidam yang penasaran hampir semua yang disana juga merasakan hal yang sama. Termasuk Kei -sebagai si eneng yang dimaksud.

Bayangan hal yang tidak-tidak mengenai hubungan Satria dengan Momnya terlintas difikiran Kei. Apakah Satria rekan bisnis Mom? Atau sebenarnya Satria itu anak Momnya yang otomatis menjadi saudaranya? Atau yang paling parah, Kei mengira jika Satria itu selingkuhan Momnya. Apa Satria akan menjadi ayah tirinya? Ah tidak tidak.. punya satu ayah dan satu Abang saja Kei sudah ingin melambaikan tangan kearah kamera, apalagi jika bertambah satu lagi yang berwujud seperti Satria Baja Hitam. Kei merinding membayangkannya.

"Cuma mau bilang terima kasih karna udah lahirin bidadari secantik eneng"

Satria yang berbicara sambil nyengir tanpa dosa itu langsung diberi hadiah jitakan manis dikening oleh Shidam.

"Gombalan lo gak ada harganya"

Kei memutar mata. Saat seperti ini si curut itu masih sempat menggombalinya. Padahal dia sempat berpikir yang tidak-tidak tadi. Meski begitu Alhamdulillah Kei tak akan punya Ayah atau Abang tambahan. Nanti Kei akan buat syukuran. Kalau ingat.

"Ini serius Kei pacar gue?"

"Gue bukan pacar lo"

Jawaban yang dikatakan Kei dengan muka datar itu mengubah ekspresi masing-masing makhluk hidup disana.

Heran. Itu lah yang menggambarkan wajah Mereka semua yang melihat drama remaja ini.

"Ini baru pacar gue, Sayang!!"

Makin heran lagi karena Sena malah merespond dengan memeluk Kei.

Bukan Kei namanya kalau mau saja dipeluk Sena didepan umum. Terbukti dengan Sena yang mundur dua langkah karena menerima bogeman diperutnya.

Ini sebenarnya bagaimana? Tadi di bilang iya malah gak percaya trus pas ditolak mentah-mentah malah meluk-meluk. Pasangan yang aneh.

"Yang, kok gitu sih? Masa pacar sendiri dibogem gini"

Tolong do'akan agar Kei selalu tabah menghadapi Sena.

Yang tabah disayang Allah, Ortu, dan Oppa. Amiinn.

"Gue kesini bukan mau liat kalian berantem, kalian ngapain? Mau jadi jagoan? Bentuk beginian mau jadi jagoan? Belajar dulu sono yang rajin! Ibadah juga! Kuatin dulu iman sono! Liat tante-tante bahenol aja masih melotot! Sok-sok an mau jadi jagoan ngaca!"

Mereka hanya diam. Berdiri berdampingan dengan kedua tangan dibawa kebelakang dengan kepala menunduk Seperti anak kecil yang dimarahi karna terlalu banyak makan coklat dan lupa sikat gigi setelahnya.

"Kenapa diam? Bubarin sana!"

Tanpa pengulangan, Davin dan Sena langsung mengibaskan tangannya yang berada dibelakang punggung mereka. Melihat kode tersebut, pasukan mereka kocar-kacir berlari tanpa arah. Tak sampai dua menit yang diusir sudah tak terlihat batang tengkoraknya.

Hanya tinggal Kei, Sena, Davin, Satria, Shidam dan anggota Shadow yang ada disana.

"Heh lo macam komplek! Kenapa masih disini balik sana sama kawanan macan lo"

Bagas -sebagai macan yang dimaksud mendelik menatap Sena yang seenaknya memberi julukan kepada.

Bagas menunduk agar menyampai pada telinga Kei, ia seperti berbisik namun suaranya sengaja dikeraskan untuk memanas-manasi Sena -acara balas dendam.

"V kayaknya lo salah pilih cowok, sama gue ajalah"

Kini gantian Sena yang menatap tajam Bagas. Bukan hanya itu aura tak enak mulai keluar dari tubuh Sena. Aura yang sudah lama tak dikeluarkan Sena. Bahkan Satria dan Shidam sudah lama tak merasakannya. Terakhir kali sejak peristiwa itu, peristiwa kelam Sena.

Sena berjalan perlahan kedepan mendekati Bagas yang berada dibelakang Kei. Bagas yang merasakan aura Sena sebenarnya cukup gentar, tak pernah ia merasakan aura menakutkan seperti ini kecuali dari Kei.

Siap bertahan jika Sena menyerangnya, Bagas menegakkan badannya sedikit menjauh dari Kei.

Namun bukannya menyerang Bagas, Sena malah merangkul pinggang Kei lalu menariknya mendekat.

Sena tak bodoh, dari pada membuang tenaga untuk menghajar Bagas yang akan jelas membuat gadisnya membela macam komplek itu lebih baik ia menarik Kei kepelukannya kapan lagi ia bisa seperti ini, sekali dayung dua tiga pulang terlampaui.

"You touch, you die"

Datar namun menusuk itulah yang dirasakan orang-orang yang mendengar perkataan Sena. Mereka akui itu bisa dibilang menakutkan. Setidaknya itu mampu membuat Davin yang hanya takut pada Daddy nya itu kini gemetar.

Keisya pun sedikit goyah olehnya.

Suasana masih mencekam. Keisya juga masih setia dengan kekagetannya.

Hingga Keisya tertarik dari pelukan Sena lalu berpindah ke pelukan Davin.

"Kalem bro. Adek gue jangan dipeluk-peluk belum sah soalnya"

Sena geram. Emosinya yang tadi belum reda sekarang dipompa lagi. Jika bukan karna Davin calon kakak iparnya, Sena akan menghabisi Davin tanpa ampun. Namun sayang, kesialan singgah kembali pada diri Sena.

Sena menghela nafas kasar tau jika ia sudah kelewatan. Ayolah Sena jangan hanya karena cemburu kau melupakan peranmu. Jangan rusak rencanamu yang sudah matang.

Ya sudah untuk kali ini biarkan saja.


Maafkan aku~~
Yang baru update setelah sekian lama.

Makasih buat yang udah nungguin. Love yaa!!

Jangan lupa kasih bintang dan comment.

Kalo mau tanya-tanya dicomment aja ya>_<
{Kalau ada}





The Freaky GirlΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα