Suratan Hebat

112 8 4
                                    

Hari cepat berlalu
Masa akan segera berlalu
Akan terus ada cerita baru tapi tak akan menenggelamkan masa yang lalu
Dan aku masih terpaku dalam halu
Kisah lalu yang terkesan seperti tak tahu malu

Bahkan untuk menyudutkan senyum kecil dibatasan senja kini bagiku adalah cukup.
Hari ini semesta menangkap bisik saruh setangkup hati yang hampir menyerpih.

Ditengah terik mentari, dibatasan awan
Ada yang ku tuangkan diwaktu itu.
Setiap sudut torehan hati yang mengamuk asa.
Beraduh sampai tenggelam dalam masa.

Semesta tau aku tak bisa menipu.
Bukan tak peduli, dan bukan acuh.
Aku hanya butuh sedikit ruang saja untuk menuangkan semuanya, sayangnya tak ada.
Ini mungkin klise, tapi bukan kiasan.
Aku ingin menangkap sendumu dan ku simpan baik dibalik bungaku.
Sampai satu kali, dandelionku rontok.
Sama seperti ketika hujan mengguyuri semesta, aku tak peduli, aku menampung sampai bunga itu rontok semua.
Tak peduli rapuh, tapi aku mampu.

Setiap insan di semesta juga tau, dandelion bukan makhluk yang bersanding dengan cantik di alam.
Bahkan semestapun tau dandelion tak bisa bermain dengan cantik karna mungkin ia terlalu ringkih dan rapuh.
Tapi tak ada yang membatasi.
Rapuh bukan berarti tak mampu!

Cukup. Rasanya tak ada lagi kata yang mampu terealisasikan sampai akhirnya ada yang ku pecahkan disudut mata dan mengalir saruh bersama rintik hujan.

Dan ketika senja hampir memeluk,
Ada yang berbisik dan tertinggal di bagian peluh hati.
Katanya, dalam hal ini rasa bukan lagi soal asa.
Rasa membentuk masa dan mengukir kata yang tak terelakan hati.
Cinta tak terpungkiri , mengajak berlari hingga sama-sama menyadari, lalu saling mensyukuri.
Karna bukan lagi hanya mencipta naluri, tapi ada yang mensyukuri ketika dicintai oleh insan yang tak dapat lagi dipungkiri.

Hebat.. haru..

Tapi satu yang perlu kau tau.
Rasa cinta yang hebat dimana engkau tetap terus mensyukuri ketika insan itu bertemu dengan insan lain disemesta dan sedang mengukir cerita sejoli indah.
Kau akan terus mensyukuri jika memang kau cinta.
Kau akan terus berlari, bukan berhenti

Karna cinta mengajari, dan tak akan menghianati.




Untuk mengusir segala sendu,
Hari ini ku labuhkan rindu di hatimu yang peluh, dan biarkan mengaduh.
Jangan pilu, dan teruslah bernyanyi merdu!

Seruan DandelionWhere stories live. Discover now