Senja mulai bercerita
Bukan lagi soal hujan yang dirajut kata.
Dan kini disaksikan beberapa pasang mata.
Menyudutkan fatamorgana hati diujung semesta.Semesta menyadarkan ada yang salah
Ada yang berbisik tetap dilangkah
Ada yang berbisik kian menyerah
Kadang berujung pasrahJangan tertawa
Keadaan sedang tidak sebercanda kala itu
Dan aku tak lagi melucu!
Jangan menyimpulkan senyum itu
Karna aku tak juga berbuat manisEntah mulai dari kapan dan sampai kapan akan terus ada hipotesa semesta yang kubuat.
Dan selama dalam masa ini, sementara waktu ku nyatakan pada semesta aku bermusuhan dengan sudut-sudut senyum dan tawaSemoga lekas sembuh musuh,
Semoga lekas berbaikan
Sekalipun bermusuhan, tetap akan ada dan selalu ada
Entah bagaimana, tapi dengan apa yang ada..Kabari kalau sudah sembuh
Biar kita berlari meninggali topeng sendu
Dan menjejakan kisah baru,
Menaburi semangat hangat yang dibalut rindu pada setiap insan lain di semestaUntuk senyum dan tawa , skali lagi
Semoga lekas kembali !
YOU ARE READING
Seruan Dandelion
PoetrySeruan hati ketika kata sedang tak lagi dapat terucap Percayalah, Seruan yang dari hati pasti akan terucap sampai ke hati yang lain