Hari ini aku sedang tidak pandai merangkai kata
Seperti jelata yang kehabisan kata
Bahasa kian tidak tertataBegitu juga hati
Seperti mati dan ditabur bunga melati
Aku kehabisan makna menyukai
Sampai air mata menggenangi setiap sudut lirih hati yang meratapiSunyi.. sepi..
Seiring hujan menghadiri kota
Disaat yang bersamaan aku menatapi
Dibalik punggung yang nyaman
Aku menanti engkau bernyanyiSenja itu kita ketepian,dan lagi-lagi mengukir cerita baru
Ceritanya kali ini tak pandai
Penuh ambigu
Aku tersenyum sampai merasa seperti dunguEntah adakah yang salah jika aku tersenyum karna ke ambiguan itu? Tapi aku benar seperti dungu.
Setelah aku sadar ternyata banyak insan didunia ini selain aku.Kamu pandai menyembunyi rasa, membungkus rapih dengan sajak tawamu
Dibalut hangat dengan senyum muAh, sudahlah
Untuk kamu yang disana, aku rindu sampai jadi dungu!
YOU ARE READING
Seruan Dandelion
PoetrySeruan hati ketika kata sedang tak lagi dapat terucap Percayalah, Seruan yang dari hati pasti akan terucap sampai ke hati yang lain