Blue.

2.2K 228 15
                                    

.
.

*


.

Innocent.

Bisa diartikan polos atau merasa tak berdosa.

Itulah Naruto saat ini.

Ia bahkan tak lagi memikirkan bagaimana pikiran Sasuke berpikir tentangnya saat ini. Hanya saja ia yakin jika sudah membuat si Uchiha itu terbakar apinya sendiri.

Salah sendiri menyulut Kitsune. Akan dibuatnya menyesal dan menarik kata-katanya sendiri.

Karena Kisune terlalu licik hanya untuk menakhlukan seorang Uchiha.

Itupun jika ia berhasil dengan segala niatan dalam kepalanya itu.

"Cih. Kenapa aku selalu berakhir dengan baju kebesaran ditiap cerita." Keluh Naruto melirik author mesum yang mengerjainya dengan tampilan seperti saat ini. (*author : nikmati aja say~).

Kini Naruto berada disebuah ruangan besar, namun gelap karena tak ada pencahayaan. Tapi ia yakin jika masih digedung yang sama tempat teroris itu tinggal.

"Dimana saklarnya?" Gumam Naruto seraya bergerilya mencari sesuatu yang dipikirkannya saat ini.

Phats.

Seluruh ruangan terlihat saat Naruto berhasil menemukan dan menekan saklar lampu. Namun detik kemudian ia ternganga melihat pemandangan didepannya. Tepatnya di ruangan tempat ia berada.

Seingatnya ia turun dari rooftop dan menemukan ruang ganti meski pakaian yang dipakainya bukan pakaian OB, melainkan lebih ke seragam mekanik. Seragam orange terusan dengan ziper panjang sampai pusar. Seperti yang dilihat di MV-Miss Right milik Teen Top.

Meski kebesaran, tapi ia yakin jika tampilannya sangat cute saat ini.

Memilih beranjak menuju benda besar didepannya, Naruto mengenali benda tersebut sebagai balon udara. Ia sedikit paham saat si teroris dan rekan-rekannya membicarakan masalah proyek mereka tentang si balon didepannya ini.

Memilih tak memusingkan hal lain, ia berjalan dan memasuki bagian Basket tempat penumpang balon udara itu.

"Asik juga membayangkan bisa terbang." Ucap Naruto tersenyum lebar dan asik berputar mengelilingi basket besar yang dinaikinya itu.

Namun, kesenangannya harus berakhir kala ia merasakan kantuk karena tak mendapat tidur seharian ini. Memilih merebahkan diri di sudut basket, Naruto terlelap begitu saja tak lama setelahnya. Mungkin efek lelah dan kantuk luar biasa.

.
.
.

Kagura mengeryit saat mendapati lampu ruang proyeknya menyala. Padahal ia yakin sudah mematikannya kemarin. Jadi dia mengintrupsi semua orang dibelakangnya untuk berhenti.

"Ada apa, Kagura?" Tanya Utakata yang mengeryit melihat tingkah anak buahnya satu itu.

"Aku yakin sudah mematikan semua daya diruangan ini. Kita periksa dulu jika ada yang mencurikan." Ujar Kagura penuh kehati-hatian. Melangkah maju memasuki ruangan dengan pistol ditangannya.

Semuanya juga bergerak penuh kewaspadaan memeriksa ruangan dan meyakinkan semuanya aman.

"Disini path clear." Ujar Kagura dan Yagura bersamaan disisi kanan kiri ruangan. Menyusul Go Ku yang berseru tak lama kemudian.

Utakata beranjak naik kearah balon udaranya. Berwaspada dengan semua kemungkinan yang ada.

"Bagaimana, ketua?" Tanya ketiga rekannya dibawah sana saat Utakata tak bersuara.

Brandal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang