The Kitsune.

3.5K 264 38
                                    


.
.

Para undangan telah hadir di pertemuan meja bundar para pemimpin gang dunia bawah akan dilakukan sebentar lagi.
Para asisten dan pengawal pribadi para pemimpin sudah bersedia dimasing sisi. Hanya ada satu bangku yang masih kosong ditengah dan kursi paling megah. Milik Kitsune.

"Dimana si Kitsune itu? Dia yang mengundang, dia sendiri yang terlambat datang." Cibir Sasuke kesal. Pasalnya menunggu adalah hal paling dibenci Uchiha satu ini.

"Ini masih belum waktu pertemuan. Kita saja yang terlalu awal datang." Timpal Gaara menunjukkan jam tangannya pada si pemimpin Taka.

"Tetap saja...."

Belum selesai Sasuke menyahut, pintu besar di ruangan rahasia itu terbuka lebar. Menampilkan tiga sosok bayangan dalam kegelapan. Dua pemuda jangkung dan satu sosok agak pendek sebahu mereka berada ditengah.

"Kitsune datang." Ujar Neji selaku pengawal pribadi ketua gank terbesar dunia bawah itu menarikkan kursi yang menjadi singgasana sang tuannya.

Semua tatapan terkejut tak percaya ditampikkan oleh semua orang di ruangan itu.

"Kitsune?" Gumam mereka semua sambil menatap sosok yang tak asing bagi mereka itu.

Sosok agak mungil bersurai pirang, berwajah manis dengan hiasan shappire dan tiga garis kumis kucing dipipinya.

Pakaian yang dipakainya hanya sebuah kemeja putih kebesaran yang hanya menutupi setengah paha berkulit tan mulus itu. Belum dua kancing atas yang sengaja dibukanya,
mengekspose bagian bahu kiri. Memperlihatkan garis tulang selangka yang indah.

Jubah kebesaran Kitsune yang dipakainya berkibar saat ia tengah berjalan penuh percaya diri menuju singgasananya dimana Neji sudah menanti.

"Piyo?" Beo Suigetsu yang mengenali siapa pemuda itu.

"Uzumaki Naruto. Adalah Kitsune sebenarnya. Aku hanya tangan kanan dan merangkap sebagai wakil ketua yang menggantikan posisinya  selama ini. Inilah salah satu tujuan dari pertemuan ini. Kuharap kalian tak salah paham lagi lebih dari ini." Jelas Shika dalam sekali tarikan nafas penuh keseriusan.

Sedang Naruto hanya duduk dengan elegantnya di kursi kebesaran Kitsune. Menopang kedua tangan dimasing sisi pegangan kursi besar itu. Sosok sexy penuh aura intimidasi.

"Ini benar-benar mengejutkan." Respon Sai yang masih tak mengalihkan keterkejutannya dari sosok yang dikaguminya itu.

"Hm. Nikmatilah keterkejutan kalian selagi Wakilku menjelaskan maksud kedua pertemuan yang kuadakan ini." Celetuk Naruto membungkam semua pemikiran semua Kage. Kini ia menyamankan duduknya dengan menyilangkan kaki dan menatapi Shukaku dan Anbu.

Shika beranjak menyodorkan dua map kepada Gaara dan Sai selaku ketua gank Shukaku dan Anbu.

Gaara dan Sai langsung membuka tanpa banyak berfikir karena semua orang tahu tak ingin menunggu lebih dari ini.

"Pengajuan persekutuan?" Ujar Sai membaca kepala lembar didalam map di tangannya. Dan ia yakin betul bahwa yang didapat Shukaku tak jauh berbeda dari yang didapatnya.

"Bukankah dulu kau yang menolak persekutuan kami, Naru?" Tanya Gaara menyangsikan pemikirannya. Menatap kearah Naruto yang tersenyum miring kepadanya.

"Bacalah. Dan katakan jika ada yang tak kalian kehendaki." Balas Naruto terlampau santai menaruh kedua tangannya diatas meja bundar didepannya.

"Feedback?" Beo Sai mengeryit saat ia membaca baris tengah proposal pengajuan persekutuan di tangannya.

"Kalian bisa mengajukan feedback di laporan itu. Selain persekutuan kekuatan. Bahkan kalian bisa memonopoli Kitsune jika kalian mau." Jelas Naruto menatapi Sai dan Gaara bergantian. "Atau mungkin, aku?" Lanjut Naruto mengerling nakal pada Sai dan Gaara yang langsung membuat keduanya menegang.

Brandal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang