"Luar biasa... Saya suka penampilan kamu, selamat bergabung kinal " ucap pemilik Cafe lalu menjabat tangan kinal.

"Keren banget perform lo,nal. Ga salah gue pilih orang " ucap Naomi menepuk-nepuk pundak kinal.

"Thanks Mi, eh iya.. Sorry gue nggak bisa lama. Gue ada janji soal nya" ucap kinal lalu melirik Veranda dan tersenyum pada nya. Naomi mengikuti arah pandang kinal pada gadis yang berdiri tak jauh dari nya tersebut. Ia sedikit terkejut, dan di sadari oleh kinal.

"Hehe.. Gue lupa ngenalin. Ini veranda...sepupu gue. Nah, Ve..ini naomi temen kampus gue" ucap kinal memperkenalkan dua gadis cantik tersebut. Mereka berjabat di sertai senyuman di keduanya.

"Veranda.. "

"Naomi.. "

"Ya udah kalau gitu, gue pamit ya...bye Naomi " kinal kembali menarik lengan veranda menuntun nya ke arah parkir motor yang mereka tumpangi.

"Bye kinal.. " sahut Naomi lirih. Ia menghela nafas lega di sertai senyum simpul.

'cuma sepupu ternyata' ia membatin

____

Kinal memberhentikan motor matic nya di salah satu tempat makan yang lokasi nya dekat danau di kawasan jakarta utara. Tempat nya tidak terlalu ramai, bersih dan tentu nya kekinian. Duduk lesehan dengan konsep seperti 'saung' di rumah makan sunda, namun ini terlihat modern dan pasti nya cocok untuk jadi tempat nongkrong anak-anak muda. Dan perlu di ingat, menu-menu yang di sajikan pasti nya terjangkau untuk kantong mahasiswa seperti kinal.

"Kamu sering kesini? " tanya ve yang memecah keheningan, karena sedari tadi mereka hanya diam dengan kegiatan masing-masing yang di sibuk kan dengan ponsel mereka.

"Nggak sering, cuma kalau di ajak temen kost aja sih kesini juga. Kenapa? Kamu nggak suka tempat nya ya? " tanya kinal sedikit meringis.

Veranda menggeleng cepat. " Aku suka banget malah " jawab veranda.

Tak lama pesanan mereka pun datang. Lalu mereka menyantap hidangan masing-masing di selingi obrolan-obrolan seputaran pekerjaan veranda ataupun kuliah kinal dan berakhir saling meledek,bernostalgia menceritakan masa kecil mereka saat sering main bersama dulu.

"Nal, ada saus di sini kamu" ucap veranda yang menunjuk sudut bibir nya sendiri.

Kinal mengambil tissu,lalu mengusap nya perlahan sesuai petunjuk veranda.

"Bukan di situ.. Nih di sini" tunjuk veranda lagi.

"Mana? Ah.. Becanda nih? Orang nggak ada! " ucap kinal sedikit acuh.

Veranda yang greget, meraih tissu baru lalu mencondongkan tubuh nya dan memegang dagu kinal untuk mengusap noda saus yang tertinggal di ujung bibir bawah dagu kinal.

"Nih.. Tuh liat!! Aku nggak boong kan? " sahut ve yang memperlihatkan noda itu pada kinal.

Kinal tersipu malu, ia sedikit canggung atas aksi veranda barusan. Ia berdehem pelan, untuk menetralisir rasa geli di perut nya karena dapat memandang veranda sedekat itu untuk pertama kali tentu nya dengan keadaan mereka yang sudah beranjak dewasa. Mungkin jika dulu mereka masih dalam usia anak-anak,kinal tidak akan mempermasalahkan perlakuan veranda yang seperti ini pada nya,apalagi ini di tempat umum. Orang-orang akan berfikir yang tidak-tidak kepada mereka.

"Umm.. Jadi kamu udah lama tinggal sendiri?" tanya kinal mengalihkan pembicaraan.

"Iya, semenjak ngerjain tugas akhir pas mau skripsi sih... Aku jarang pulang ke rumah, dan sering nya pulang ke apartement yang nggak jauh dari kampus, karena udah terbiasa. Sampe sekarang tinggal di situ." sahut ve.

"Emang di ijinin gitu aja sama tante Dini,kamu tinggal sendirian? " tanya kinal lagi yang sudah kembali santai dari kecanggungan tadi.

"Awal nya sih enggak.. Kamu tau sendiri lah, mama gimana! Nggak jauh beda sama tante ranti. Tapi karna aku udah dewasa dan bisa jaga diri,akhir nya mama ijinin aku tinggal sendiri. Ya walau harus ada perjanjian seminggu 3 kali pulang waktu itu" ujar veranda dengan menggembungkan pipi nya. Kinal terkekeh melihat tingkah veranda yang menggemaskan. Veranda memang putri satu-satu nya, karna saudaranya yang lain laki-laki. Dan kinal merasakan posisi veranda yang selalu di khawatirkan oleh mama nya tersebut. Kinal yang anak sulung yang merantau ke jakarta demi pendidikan,membuat Ranti(mamanya) selalu uring-uringan jika purti nya sehari saja tak memberi kabar.sedangkan veranda putri satu-satu nya dari dua saudara laki-laki, selalu mendapat ke-overprotektifan dari sang mama nya juga, jadi kinal sangat paham akan hal itu.

"Pulang yuk... Nanti kamu kemaleman nyampe kost nya" ujar veranda menyadarkan kinal yang sedikit termenung. Kinal mengangguk dan beranjak bersama veranda menuju motor nya.

Jalanan yang mulai sepi membuat kinal tak banyak memakan waktu di jalan. Tepat jam 22.00 malam, ia sampai di lobby apartement veranda.

"Nggak mau mampir dulu? " tanya veranda.

"Lain kali deh, udah malem juga... Sorry ya, tadi malah ajak ke tempat lain dulu " ucap kinal .

"Nggak papa kok, aku malah seneng bisa liat kamu perform kaya tadi. Bisa kali ya, nanti aku di nyanyiin sama kamu" gurau ve.

Kinal terkekeh mendengar hal itu.

"Siap!! "...Ia memberi hormat ala tentara dan itu membuat kedua nya tertawa dengan tingkah konyol nya mereka.

"Ve, makasih udah mau pergi malam ini... Kamu, umm... Kamu terlihat cantik banget"

'Bluushhh.. '

Kedua pipi veranda menghangat dan merona seketika mendengar sanjungan dari kinal. Lalu terkekeh dan mengusap lembut lengan kinal yang berada di stir motor nya.

"Makasih... Aku juga seneng bisa jalan sama kamu, kinal."

Tbc...

Media di atas anggap kinal yang nyanyiin...wkwkwk

maaf buat update-an yang sangat slow ini... Haha semoga masih pada mau baca ya...

Buat typo nya juga harap maklum... Hehe

Zhie23

Meet AgainWhere stories live. Discover now