"Ka... Kami setuju!" Seru keduanya langsung menandatangani kontrak persetujuan persekutuan di tangan mereka. Dan menyerahkannya pada Shika yang menyeringai penuh kemenangan.

"Kitsune memang sesuatu." Gumam Neji tersenyum miring dalam diam. Berdiri angkuh disamping kursi sang Kitsune.

Sasuke menggigit pipi dalamnya hingga ia bisa merasakan cairan besi dalam mulutnya saking kuatnya menggigit. Tak ada yang bisa menggambarkan kekesalannya saat ini. Kesal, marah, bahkan kecewa penuh kekecewaan dirasakannya dalam satu waktu.

Dia mengerti semua salahnya hingga melepaskan sosok se-perfect Naruto.

Namun semua ini diluar dugaannya. Bahkan ia masih berdegup penuh keterkejutan menyaksikan semua hal yang baru terjadi.

Ya, Kitsune melebarkan sayap dengan bersekutu akan Shukaku dan Anbu. Dua gank terkuat setelah Taka. Entah apa yang dipikirkan seorang yang ingin dilindunginya itu.

Meski ia tahu kenyataan bahwa ia adalah sosok Kitsune sebenarnya, tapi kenyataan akan mendeklarasikan diri seperti ini tak pernah terbayangkan olehnya.

"Tujuan ketiga pertemuan ini adalah untuk membahas misi rank A ini." Ujar Shika mengarahkan semuanya pada LCD besar dibelakang  Kitsune.

Layar besar di dinding belakang sana membuat setiap Kage selain Kitsune mampu melihat jelas apa yang ditayangkan disana.

"Utakata. Adalah teroris  berstatus mising nin. Pemerintah mengajukan kerjasama pada dunia bawah. Akan memberikan feedback menjanjikan jika bisa menangkapnya hidup-hidup. Dia membawa rahasia besar pemerintahan keamanan Jepang. Karena itu, kita harus membawanya hidup-hidup. Mungkin kalian sudah dengar tentangnya belum lama ini. Berita sudah tersebar dikalangan dunia bawah. Dan kami selaku Kitsune menyampaikan ini untuk misi yang akan kami laksanakan setelah persekutuan bersama Shukaku dan Anbu." Jelas Shika panjang lebar.

Dia memang sosok serius jika tengah membicarakan hal serius. Jika tidak, paling mendokusai dan pemalaslah yang kentara dalam dirinya saat diluar itu.

"Utakata? Missing nin? Kenapa kita harus melakukan misi seperti itu?" Sahut Sai agak tak terima menatap Naruto meminta penjelasan.

Naruto hanya menatap balik Sai tanpa berniat menjawab. Karena sudah ada sang wakil yang pasti menghandle semua untuknya.

"Kitsune sendiri yang menginginkannya." Balas Shikamaru pada Sai yang menuntut pada iris shappire Naruto.

"Apa kau hanya akan bermain-main dengan anjing jalanan dan aku di ranjang, Sai?" Celetuk Naruto yang jengah dengan tatapan menuntut jawaban dari Kage didepannya.

Sai kicap. Merasa apa yang dikatakan Naruto ada benarnya juga. Konflik sudah tak ada, dan dia juga tak sebodoh itu memikirkan suatu hal yang menyebabkan Kitsune mau merekrut ganknya sebagai sekutu jika tak punya alasan khusus.

"Jadi kau menjebak kami untuk menjadi kaki tanganmu di misimu ini, huh?" Terka Gaara yang mendapat senyuman manis dari Naruto.

"Tenang saja feedback dariku bukan bualan dan sangat menjanjikan bila misi ini berhasil. Kalian tak usah takut aku membohongi kalian." Timpal Naruto mengerling erotis penuh keseksian yang membuat Gaara mencebikan mulut rapat.

"Kami percaya padamu, tapi melihat kondisi... kami akan mendapatkan janjimu itu jika kita bisa pulang dengan selamat selama misi ini. Kau bercanda? Kalian membahas seorang teroris missing nin tingkat A. Kau pikir kami tak tahu konsekuensinya, huh." Balas Gaara tersenyum kesal. Menatap Naruto tajam seolah menyampaikan ketidak setujuan.

"Tapi bagiku itu feedback menjanjikan. Kau pikir diriku tak se-spesial itu, Gaa-kun~." Balasan Naruto sukses membungkam semuanya. Terutama Gaara yang mengerti arti kata-kata barusan.

Brandal Loveजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें