Dua Belas

1.6K 84 0
                                    

Zahra berlarian menuju kantornya akibat bangun kesiangan setelah sebelumnya ia tak dapat tidur dengan cepat tadi malam akibat tingkah laku ke ingin tahuan Gilbert sebelumnya.

Bahkan, ia nyaris tertabrak mobil beberapa kali karena ketika di lampu merah, di kala lampu para pejalan kaki masih merah yang menandakan bahwa mereka di larang menyeberang selama lampu lalu lintas kendaraan masih berwarna hijau, ia justru berlarian memotong rambu tersebut dan selama itu pula ia nyaris di tabrak terus-terusan.

Setiba di depan kantor sembari mengatur nafasnya ketika ia mendapati bahwa dirinya masih memiliki waktu untuk beristirahat sejenak, gadis itu langsung menarik nafas dan menghembusnya keras-keras, seketika nafasnya kembali teratur.

Ia kemudian kembali teringat tatapan Gilbert kemarin setelah beberapa menit pikirannya terlepas dari hal itu karena berpacu pada waktu untuk segera tiba di kantor.

Zahra mengela nafas sambil memejamkan matanya, ketika baru saja membuka mata, sebuah serangan datang menyerang depan gedung serta bagian atas gedung kantornya, membuat gadis itu terkejut dan termangu di tempat di balik wajah kaget nya setelah ia berusaha melindungi wajah serta diri dari serpihan-serpihan debu yang berterbangan.

"A ... Apa yang terjadi ...?" ucapnya tak percaya dengan apa yang sedang di lihat di hadapannya saat ini.

Gadis itu langsung menyadari arah serangan dari arah kirinya, ketika gadis itu baru menoleh dan berancang-ancang mengangkat tangan kirinya, sosok Klaus langsung menerjang keluar dari dalam mobil lalu berlarian dan langsung menggendong Zahra lalu meloncat karena menghindari serangan yang menghancurkan tempat dimana ia berdiri tadi.

Keduanya kemudian tersungkur ke tanah dalam keadaan Klaus memeluk Zahra agar gadis itu tidak terluka ketika tersungkur bersamanya.

Klaus sendiri tak menyangka jika harapannya untuk tidak ada masalah dan bahaya setelah mendengar penjelasan aneh dari Gilbert pun ternyata hanya angan-angan belaka.

Lelaki itu sudah tau akan kejadian ini karena ia sudah mendapatkan informasi dari KK beserta Chain yang lebih dulu mengetahui bahwa musuh akan menyerang gedung kantor pusat perlindungan kota Hasellom Lot.

Biarpun mereka memang masih belum mengetahui apa motif musuh menyerang kantor tempat Zahra bekerja.

"Apa yang kau lakukan!? Kenapa kau berdiam diri disana!? Ingin bunuh diri!?" tanya Klaus dengan intonasi yang mulai emosi dengan tindakan Zahra barusan sambil menatap gadis itu.

Gadis itu mengangkat wajah lalu menatap Klaus balik, sedikit lebih tajam dari pada tatapan marah sekaligus pelototan lelaki itu.

"Kau kira aku berniat bunuh diri? Apa otakmu sudah geser!? Aku tau ayahmu sudah membahas sesuatu tentang diriku denganmu!"

Klaus membelalakkan mata, memahami maksud dari perkataan Zahra.

"Ya, memang sudah ketika kami sudah pulang dari rumahmu begitu kau masuk ke dalam rumah. Tapi aku tidak tau apa maksudnya!"

Zahra menggeram kesal dengan pelan karena Klaus tidak mengerti kondisi saat ini dan ia malah menceramahi dirinya. Dan dari kata-kata Klaus barusan, ia tersadar jika Gilbert belum memberikan keterangan lebih jelas kepada Klaus kemarin.

"Makanya jangan halangi aku sekarang! Semua rekan kerjaku masih di dalam gedung, lebih baik bantu aku! Aku tau yang lain sudah tiba disini! Tolong pandu mereka, selamatkan rekan kantorku! Semuanya banyak yang tak bisa menyelamatkan diri mereka sendiri!"

Klaus diam seribu bahasa selama sesaat sembari melihat Zahra yang meminta kepadanya sambil menarik lengan kemeja lelaki itu setelah keduanya berdiri, sekeras kepalanya dia, Zahra pun ternyata lebih keras kepala daripada dirinya.

Azzahra's Destiny [✔]Where stories live. Discover now