BAB 15 (WEDDING)

975 56 6
                                    

Disarankan dengarin musik dari ~enya-only time~ sata membaca dan jangan lupa headset.

VIONA POV'

"Aduhhh!!!" Ringisku kesakitan. Rasa sakit ini lebih parah dari pada rasa sakit waktu dibully.. sesak! Nafasku terasa berat. Aku rasa ada beberapa bagian tubuhku yang lecet.

"Tahan perutnya sedikit lagi nona" kata seorang pelayan toko kepadaku.

Yaa, beberapa minggu udah lewat, anak anak yang membully ku udah selesai masa skorsingnya.. bahkan karena malu, beberapa dari mereka pindah sekolah.. hanya tinggal gena, bahkan tania pun pindah..

Luka bekas bullian itu udah hilang tapi... Yapp aku terauma. Rambut panjangku sekarang terpaksa dipotong pendek sedada agar sama rata.

Hari ini.. ya hari yang menyebalkan ini adalah hari fitting baju.. aku kira dengan adanya kejadian ini, maka mama dan tante wanda akan membatalkan pernikahan atau mengundurnya lebih lama, tapi ternyata yang ku pikirkan semuanya salah! Mereka malah minta disegerakan.. dan yapppppp... ku katakan sekali lagi, aku sedang fitting baju karena 4 hari dari sekarang aku bakal menikah sama pangeran iblis! Ehh bukan! Lebih tepatnya raja.

Kenapa aku menyebutnya raja? Itu karena beberapa minggu ini dia tetap ngejahatin aku.. yaa memang gak separah dulu, tapi ini dilakukan setiap hari!.

Btw, hubunganku sama dedi masih kayak biasa.. layaknya pasangan kekasih #eakk. Dedi sering mengajakku kencan, walau terkadang aku rada minder.. ni ya, coba aja bayangin cewek gendut muka jerawatan.. mata sipit, rabut kayak boneka okiku.. tau kan boneka okiku? Boneka jepang itu loh.. kalo gak tau coba aja cari digoogle 😂. Bayangkan cewek macam itu jalan sama cowok tinggi, badan sixpack, hidung mancung, tampan, bisa dibilang wajahnya kayak oppa oppa korea.. gimana udah kebayang? Lucukan? Yapp.. gimana gak minder.. benar benar kayak beauty and the beast soalnya.

Nah balik lagi ke masalah utama!. Aku sedang pake korset buat nutupin perut buncit ku hehe.

"Tarik napas dalam dalam.." pelayan toko mengintruksikan gerakan penarikan nafan dan aku mengikutinya.. belum ada aba aba untuk membuang nafas.. aku masih menahanya.

"Bentar.. sedikt lagi..yapp, buang napasnya" sambung si pelayan setelah beberapa detik.

Sumpah, badanku serasa dipres.. sesak banget, saking ketatnya korset yang kupakai.. saat berjalan aku tampak seperti batang pohon.. bukan! Lebih tepatnya pinguin.

"Oke sekarang kita pasang bajunya.. nona silahkan kesini" si pelayan tadi mengantarku kesebuah ruangan.. dimana ada banyak baju pengantin yang luar biasa indah.

Aku mana cocok pakai baju cantik kayak gini. Bisik hatiku, sambil berjalan pelan.

"Baiklah vi.. mama sama tante wanda udah milih beberapa baju, kamu coba gih" kata mama dengan senyuman yang bahagia.

"Iya ma" jawabku lesu, rasanya ingin menghilang atau apalah yang penting gak berada disini.

Aku mencoba beberapa baju yang mereka pilih dan pada akhirnya mereka memilih 1 gaun yang menurutku lumayan terbuka. Katanya gaun ini cocok dengan bentuk dan warna kulitku, tapi menurutku gaun ini jauh dari kata cocok, gaun ini seperti menghina ku.

Setelah fitting, aku dan tante wanda pergi membeli keperluan lain sedangkan mama pergi melihat beberapa brosur rumah.

Tante wanda sangat baik, dia tidak memandang fisik ku.. dia menyayangiku seperti anaknya sendiri. Dia membeli beberpa barang couple, seperti gelas, piring, mangkok dan banyak lagi.

"Barang barang ini buat di letakkan di rumah baru kaliab nanti" dengan senyum yang semberingah dia memilih dan menanyakan pendapatku. Aku hanya mengangguk dan mengiyakan semua yang dia pilih karena aku gak mau ngecewain hati seorang ibu yang bahagia.

Miss Pretty (Fatty)? (SlowUpdate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang