Kedua iris bening Eunji langsung bertemu pandang dengan sebuket daffodil setelah pintu Apartemennya terbuka, sudut bibir Eunji terangkat melihat bagaimana rangkaian bunga itu terlihat sangat cantik di kedua bola matanya. Diraihnya buket daffodil tersebut, Namun pandangannya langsung teralih pada sebuah amplop berwarna hitam yang terselip diantara rangkaian daffodil.

Diraihnya amplop tersebut, ada sebuah surat disana. Dengan rasa penasaran yang tinggi Eunji membuka surat itu. Kedua bola matanya melebar saat menemukan beberapa huruf hangul Korea yang memenuhi isi surat. Dengan cepat ia kembali masuk ke dalam Apartemennya, menyandarkan tubuhnya dibalik pintu Apartemen yang tertutup. Tanpa sadar Eunji menjatuhkan buket bunga daffodil yang semula berada dalam genggamannya, gadis itu bahkan meremas kuat surat yang sebelumnya ia baca dengan ekspresi wajah yang menggambarkan ketakutan.


Selamat atas kepindahan mu, dear.
Kapan-kapan bolehkan aku singgah?

Shrek.


Shrek...



Shrek...


Sosok tersebut adalah sasaeng fans Eunji. Sasaeng fans yang Eunji tidak tahu bentuk dan rupanya. Sosok fans yang tergila-gila padanya sejak Mango mengadakan fanmeet pertama mereka. Sosok yang selalu memberikan Eunji hadiah, entah apapun yang Eunji mau pasti selalu diberikan oleh Shrek, padahal Eunji tak pernah memberitahu apapun yang ia inginkan kepada orang lain atau memposting di sosial media yang ia punya selain memberitahu Manager serta member nya. Di awal Eunji sempat sangat menyukai sifat murah hati Shrek. Namun setahun belakang ini, lebih tepatnya setelah Mango memutuskan untuk tak memperpanjang kontrak, sifat murah hati Shrek perlahan mulai menganggunya. Membuatnya tak nyaman dan merasa terus diawasi.

Coba dipikir, darimana ia mengetahui tempat tinggal Eunji yang baru?

Dengan tangan yang bergetar karena panik, Eunji meraih ponsel nya, menghubungkan panggilan suara dengan Manager nya.

Tutt...

Dering pertama tak dijawab.

Tutt...

Dering kedua dan Eunji mulai terlihat panik.

Tutt...

"Yeoboseyo." akhirnya suara berat Mingyu terdengar.

"G-gyu! A-aku takut."

👣

Brak!

"Eonni. Ayo kita marathon menonton film!" Eunji yang baru saja merapatkan kelopak padanya kini terlihat membuka lebar-lebar kedua bola matanya tanpa ia mau.

Pandangan gadis itu terpaku pada sosok tinggi di depan pintu kamar yang terbuka lebar. Sosok itu memperlihatkan senyuman manisnya, tak peduli akan penampilan sayu Eunji yang bahkan  baru —beberapa menit yang lalu— kembali dari job individunya.

"Eonni. Kajja. Aku sudah membeli beberapa DVD Film horror." tarikan di kedua tangan Eunji memaksa Eunji untuk ikut serta sebelum sang penarik memberikan gerakan yang mampu membuat keseimbangan tubuhnya tumbang.

"Oke oke, Eonni mau mencuci wajah terlebih dahulu."

Sosok itu tersenyum polos. Melepaskan genggamannya pada lengan Eunji. "Arrata. Aku akan menyiapkan cemilan." setelah mendapatkan sebuah anggukan kecil dari Eunji, sosok itu berbalik meninggalkan kamar Eunji dengan langkah riangnya.

Sasaeng FansWhere stories live. Discover now