"Nom, lo jangan kayak gini. Gue perhatiin, semenjak lo putus sama Ken, lo itu sedih terus. Lupain dia!" kesal Reina.

"Gue gak bisa," jawab Naomi menggigit bibir bawahnya menahan air matanya.

"Yaudah terserah, tapi lo jangan nangis lagi ya," kata Reina akhirnya.

"Iya, makasih ya, Rein." sahut Naomi tersenyum.

***

"Naomi!"

Gadis yang merasa namanya dipanggil pun menoleh mendapati Roy berjalan ke arahnya.

"Ada apa, Roy?" tanya Naomi lesu, saat Roy sudah didepannya.

"Lo gak mau jenguk, Ken?" tanya Roy. "Dia sakit, Nom."

Naomi terdiam sejenak, "Dia sakit apa?"

Roy tidak menjawab pertanyaan Naomi dan malah mengalihkan pembicaraan, "Lo gak mau jenguk?"

"Ken sakit apa?" tanya Naomi lagi.

Bingung Roy harus menjawab apa, "Gue juga gak tau, kemarin lusa dia dibawa ke rumah sakit."

"Lo udah jenguk?" tanya Naomi melihat sesuatu yang seperti sedang disembunyikan oleh Roy. Mengapa hari ini Naomi melihat orang-orang seperti sedang merahasiakan sesuatu darinya. Seperti ada yang mengganjal di hatinya.

"Udah, kemarin. Pas dia sadar, dia nanyain lo. Dia butuh lo." kata Roy kembali menyadarkan gadis didepannya.

Lagi-lagi Naomi terdiam, pikirannya sedang tidak sinkron dengan hatinya. Kata itu lagi kembali terngiang di telinga Naomi.

'Dia butuh lo.'

"Gue bukan siapa-siapanya, Roy." Naomi tersenyum sinis. "Mungkin Ken butuh Amel." kata Naomi terkekeh. "Bukan gue,"


Roy menggeleng, "Terserah apa kata lo, Nom. Sekarang dia bener-bener butuh lo! Gue harap lo mau jenguk dia,"

"Nggak, gue gak mau, Roy. Udah ada Amel," jawab Naomi tersenyum miris.

"Naomi, lo itu salah paham sama Ken!" kesal Roy.

Naomi tersenyum sinis, "Salah paham? Dengan semua yang udah gue liat?"

Roy menggeleng, "Lo butuh penjelasan dari Ken, mendingan lo jenguk dia." Roy menghela napas, "Sebelum terlambat," lanjut Roy kemudian pergi meninggalkan Naomi yang masih mencerna ucapan Roy tentang Ken itu.


Naomi diam, dia memikirkan semua perkataan Roy. Apa maksud perkataan Roy kepadanya? Mengapa Roy mengatakan semuanya sebelum terlambat? Naomi menggeleng, mencoba menghiraukan pikiran yang berkecambuk di pikirannya itu. Dia kembali melangkah berjalan di koridor sendirian.

Seberapa keras Naomi tidak memikirkan Ken, itu semakin membuat Naomi mengingatnya. Sulit sekali melupakan semuanya. Hatinya kini kembali sakit. Naomi bingung harus melakukan apa. Dia tidak ingin kembali salah langkah mengambil keputusan. Dia sangat menyayangi Ken.

Andai saja Ken tidak mengkhianatinya, mungkin Naomi bisa bahagia bisa selalu berada di samping Ken. Walaupun Naomi tahu, Ken hanya mengacuhkannya saja. Tetapi itu lebih baik dari pada harus dikhinati.

Pengkhianatan yang akan menimbulkan kebencian. Tidak ada kata yang menyedihkan selain kata pengkhianatan dalam sebuah hubungan.

Di dalam menjalin hubungan yang kokoh, salah satu kuncinya adalah saling percaya. Percaya satu sama lain, tanpa ada pengkhianatan yang menghampirinya.

Kini Naomi harus merasakan pengkhianatan yang membuatnya harus memiliki kebencian. Kebencian yang kini menjadi rindu. Jujur dalam hati Naomi yang sangat dalam, dia sangat menyayangi Keano. Bahkan orang tua Naomi pun sudah menganggap Keano sebagai putranya.
Naomi bingung harus berkata apa kepada Mamanya nanti, jika Mama nya bertanya soal hubungannya dengan Keano yang sudah kandas.

Naomi duduk di halte bus depan sekolah untuk menunggu bus. Naomi terus melamun memikirkan Keano.

Apa gue jenguk Ken aja, ya? batin Naomi terus bermonolog.

Tanpa Naomi sadari, ada seseorang yang sedari tadi memanggilnya. "Naomi!"

Naomi masih belum sadar dari lamunannya, sampai seseorang laki-laki yang memanggilnya tadi, turun dari motornya dan duduk di samping gadis itu.

Laki-laki itu menyentuh bahu Naomi untuk menyadarkan gadis itu dari lamunannya, "Naomi," panggilnya lagi.

Naomi tersentak kaget melihat laki-laki di sampingnya, "Dimas?"

Dimas tersenyum, "Lo kok belum pulang?"

"Belum,"

"Gue anterin ya, udah sore."

Naomi mengangguk tidak sadar, mengiyakan ajakan Dimas. Pikirannya sedari tadi melayang kemana-mana sehingga dia tidak bisa berpikir jernih untuk saat ini. Mungkin jika ada penculik yang mengajaknya pergi, Naomi akan menurutinya karena terus melamun.

***

NOVEL STAY WITH ME SUDAH BISA DIDAPATKAN DI SHOPEE GRASSMEDIA!

Stay with MeWhere stories live. Discover now