KECEWA

901 105 2
                                    

"Ru? Aku boleh peluk lengan kamu nggak?"

Rura kaget mendengar permintaanku, namun iya tetap mengiyakan dengan wajah yang bingung. Aku sangat bersyukur karena Rura sedikit banyak tau tentangku dan tidak banyak tanya Ketika moodku sedang buruk.

"Hei Ra, acaranya udah mau mulai tuh." Namun aku sama sekali tidak tertarik.

"Ru biarin aku gini dulu ya?"

"Yakin lo gamau liat? Calonya Nara bukan Kenxe lho," Rura sepertinya memang bisa membaca pikiranku. Aku menegakkan badan, "Masa sih?"

"Lihat aja itu," aku mengikuti arah telunjuk Rura. Kenxe berdiri di samping kiri Ayang, sedangkan di samping kanannya ada Pipin, Yayas dan Marle. Sebenarnya mana sih calon Nara? Aku semakin bingung.

"Terus sebenernya calon Nara tuh yang mana sih Ru?"

"Yang itu, berdiri di ujung dan kamu kayaknya kenal sama dia."

"Anjir, Kiky?"

Kemudian MC menyambut Nara yang memasuki ballroom hotel ini, dia terlihat sangat cantik malam ini. Aku merasa bersalah dengan Nara, bisa-bisanya aku merasa kecewa dengannya.

"Ra kayanya Marle, adik kandungnya Kiky." Mataku terus mengamati Marle yang berjalan ke arah Kiky. Sayup-sayup aku mendengar kalau mc mengatakan kalau Kiky di damping oleh saudara kembarnya. Sungguh aku sama sekali tidak menyangka kalau Marle yang kelihatan ganteng dan berwibawa memiliki saudara kembar seperti Kiky. Ketidakyakinanku di patahkan Ketika MC memanggil Marle untuk memberikan kesan dan pesan kepada saudaranya.

"Tapi mereka beda banget ya Ru?"

"Jangan julid deh lo!"

"Enggak seriusan enggak, katanya kamu sering ikut kegiatan kampus masa gatau kalo mereka kembar?"

"Gue ngerasa speechless Ra seriusan," Rura kemudian terdiam, "Tapi kalo ngeh, sebenernya dari Namanya aja hampir sama."

"Emang siapa?"

"Rezkiano Dioky Suprapta kan itu nama calon tunanganya Nara sedangkan kembaranya Namanya Marlette Diosy Suprapta."

"Anjir, berarti kembar beneran dong mereka?"

"Yakali masa bohongan sih?"

Kami masih asik mengobrol hingga tak sadar acara sudah hampir selesai, dan kami berdua melewatkan acara sacral. Begini nih kalo botol ketemu tutup keasikan ngobrol sampai melewatkan tukar cincin!

"Ru, aku marah banget sama kamu."

"Kok gue?"

"Ya kamu kan dari tadi ngajakin ngobrol sampai kita keasikan dan melewatkan acaranya Nara!" Rura tertawa.

"Ra, sebenernya Marle cowok berpotensial tuh pepetin aja." Tuhkan Rura ini nih tukang ghibah barusan aja aku memarahinya dan lihat dia sekarang malah membuatku tertarik mengikuti topik pembicaraanya.

"Sek bentar, terus kemarin kenapa ada Marle dan Kenxe selama semingguan ini?"

"Mungkin Marle pengen tau aktivitas calon kakaknya? Dan Kenxe sebagai sahabat dari Kiky nemenin Marle?"

Aku mengangguk, "Masuk akal sih."

"Kalo Kenxe kok perasaan gue nggak enak ya?"

"Maksudmu apa tuh?"

"Ya dia kaya tipe buaya gitu, tapi kalo lo emang suka ya coba aja."

"Coba aja, matamu!"

Acara Nara akhirnya benar-benar selesai, setelah berkeliling mencoba beberapa hidangan bersama Rura aku merasa sangat kenyang. Nara berjalan ke arahku dan mengatakan ingin pulang bersamaku dan Rura. Aneh kan? Kenapa dia nggak pulang bersama keluarganya saja?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 23, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

INDECISIVE (Revisi)Where stories live. Discover now