HAH GIMANA-GIMANA MAKSUDNYA?-

1K 105 7
                                    

Setelah kurang lebih semingguan aku di rawat di rumah sakit, akhirnya aku boleh pulang. Kangen banget suasana luar. "Nar? Kita bisa mampir café bentar nggak?" tanyaku.

Nara mengelengkan kepalanya tanda tidak setuju, "Yok udah gue beresin, bisa kan jalan sampe depan?"

"Bisa kok bisa."

Kami berjalan menuju lobby rumah sakit, Ken berdiri di depan pintu dan Nara menyusulnya. Entah apa yang mereka obrolkan yang jelas Nara menganggukkan kepala tanda setuju. Kemudian Pajero hitam berhenti di depan mereka, Nara datang menghampiriku.

"Yok, kita udah di jemput Ken." Kami masuk kedalam mobil yang di kendarai Ayang.

Ken membantuku masuk ke bangku penumpang, di sebelah Ayang ada Pipin sedangkan Nara, Kiky dan Yayas duduk di bangku belakang.

"Ini kenapa yang jemput banyak banget sih?" tanyaku heran.

"Loh dek Rala, kita semua kan pengawalmu, ciaaaa!"

"Sa ae Ayang."

"Opo to koe ki Yas, sengak terus loh kalo sama gue!"

"B aja tuh Yang."

"Iya, yang."

"Si bangsat!!!!!" umpat Yayas.

"Kok gue keinget Juke merahnya dek Rala ya?"

"Kenapa Pin?" Tanya Kiky dari bangku paling belakang.

"Kan waktu itu kita ke kampus pakai mobil Rala, nah terus pulangnya kita pakai mobil ini. Mobilnya si Ken, berarti mobil Rala masih di kampus dong?" Tanya Pipin mode serius banget.

"Oiya gusti allah, kelingan aku pantes kok semingguan ini aku lihat mobil dek Rala di parkir di tempat yang sama." Ayang menanggapi.

"Terus gimana tuh?" tanya Pipin

"Besok atau nanti biar gue aja yang urus, kalian tenang aja."

"Weis, mas Ken melangkah maju dengan pasti dong," ledek Yayas.

Ken tertawa menanggapi, "Ra? Nggak ada niatan ganti mobil gitu?" tanyanya.

"Kenapa emangnya?"

"Maksudnya mas sayang beb tuh, di suruh ganti yang agak gedean Ra. Soalnya biar cukup banyak, hahahaha," ucap Pipin menerangkan.

"Kamu mau bayarin kak?" Tanyaku menggoda.

"Vespane Ken kae , Buat cicilan mobil bisa loh" Kiky mengompori. Mereka terbahak dengan keras, apa-apaan ini?

"Jangan dong, mahal itu." ucap Ken dengan tatapan membunuh.

"Dek Rala tau enggak?" Tanya Ayang

"Apaan?" Jawabku.
"Mas Ken sekarang jarang pake Vespanya, karena dia mau bareng-bareng kita terus, buat ngikutin dek Rala."

Kiky menonyor kepala Yayas, sedangkan Yayas masih asik tertawa diikuti teman-temannya

Tiba-tiba mobil direm mendadak, orang-orang di dalam mobil mengumpat.

"Kenapa heh, berhenti mbok jangan ndadak," ucap Nara dengan nada jengkel

"Gebelet pup," Ucap Ayang yang memegang kemudi.

"elah rupamu cuk , emang mau pup disini," tunjuk Kiky keluar jendela

"Liat depan makane," ucap Yayas dan Pipin bersamaan dengan nada seperti orang ketakutan. Ayang mengerem mendadak dikarenakan ada HRV putih yang memblokade jalan, aku bisa mengenal jelas siapa pengemudi mobil itu.
Seperti sengaja melakukan itu padaku, dia adalah Bening. Aku mengenal jelas plat nomor kendaraan itu.

INDECISIVE (Revisi)Where stories live. Discover now