Sol 1 : Satelit

42.5K 5.7K 576
                                    


Sol : Hari di Mars.

-

  Sebuah jarum suntik menembus kulit Megan, ia terkena cacar air yang sangat-sangat jarang terjadi diluar angkasa.

Tangan Megan bergerak keseluruh tubuh untuk mengurangi rasa gatal yang amat sangat mengganggu, Caitlin menyentaknya.

"Singkirkan tanganmu atau kau dalam masalah besar!" Seru Caitlin.

" Gatal!"

"Ewh, seorang koki sedang menggaruk bokongnya. Apa itu higenis?" Sindir Martin.

  "Diamlah, tikus dapur. Aku tidak menggaruk bokongku, dasar mesum!" Bela Megan.

  "Bagaimana bisa kau mendapat cacar air tiga minggu sebelum kita sampai di Mars?" Tanya Alan.

  " Kau kira aku dokter hah?! Bisa memprediksi penyakit seenaknya!"

  Dan River sedari tadi hanya diam memikirkan siapa itu Ethan.

  "Siapa yang menang?" Celetuk Caitlin, mengejek.

  "Kurasa, tetap Megan. Kau tahu, dia kepala batu." Jelas Alan.

  "Kenapa kau diam saja, bung!" Martin menepuk punggung River.

  "Aku hanya, memikirkan nasib benih yang kutanam lalu di lab, apa mereka sudah berbuah?" Tentu saja River, bohong.

  "Damian memanggil! Cepat kesini,!" Seru Caitlin dari ruang kendali

  "Seenaknya. Memang dari nasa satelit komunikasi berada diarah yang tepat, dengan kata lain sinyal disana lancar, huh. Apa mereka sedikit saja pernah memikirkan bagaimana sinyal disini saat nasa memanggil kami?" Caitlin menggerutu.

 Apa mereka sedikit saja pernah memikirkan bagaimana sinyal disini saat nasa memanggil kami?" Caitlin menggerutu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Satelit)

  "Kurasa kau melupakanku, Cat. Jika dalam teori memang benar kau harus menunggu satelit berada dalam gelombang simetris pada gravitasi, tapi aku punya cara The King  disini." Tukas Alan.

  "Dan apa itu?"

   "Mudah, sangat sederhana. Kau hanya harus memantulkan kembali gelombang itu, melalui kaleng ini." Alan menyerahkan sebuah kaleng minuman soda yang telah kosong.

  " Terkadang hal-hal kecil malah yang tak terduga." Alan tertawa.

  "Lucu sekali, Mr. Reagan, nah, kurasa ini bagianmu. Kenapa kau diperlukan dalam tim ini. Sinyal." Caitlin melirik pada layar yang terhenti.

  " Kurasa kita saling melengkapi disini?" Sela Megan.

  " Oh,yeah baby! Kau memasak makanan disini. River si ahli botani, kau panen bahan masakan darinya, Alan sebagai pengisi daya kompormu, Caitlin yang memperlakukanmu bagaikan pembantu dan aku, Martinez Xenophilius O-Andretti Phytagoras, si ahli matematika bertugas menghitung berapa kadar kalori yang harus kau makan di masakanmu. Lihat, kita semua berhubungan kan?!" Kata Martin, melucu.

  "Akan kutendang kau dari pesawat ini bila kau membicarakanku yang tidak-tidak!" Ancam Caitlin.

  "Tapi tu benar, kan." Gumam Martin.

  " Wow, Martin? Aku baru tahu nama belakangmu, ehm, maksudku, Phytagoras? Are you kidding us?" Tanya River tak percaya.

Tentu saja!

   "Oh, aku menambahkannya sendiri. Saat pulang dari Mars nanti, akan kutunjukkan akta kelahiranku, pasti ada nama tambahan itu ditulis menggunakan pulpen." Kata Martin, entahlah, gila?

   "Enyahlah Martin, tidak ada rumah sakit jiwa didalam Hermes" kata Megan sambil menggaruk perutnya.

  " Menjijikkan" kata Caitlin pelan, namun River mendengarnya.

 
NASA

Dua minggu berlalu.

"Megan."

"Megan."

"Astaga, dia tidur pulas sekali."

"Megan, bangun."

"Megan."

"Megan, omeletmu gosong!"

"Apa?! Apa, apa?" Megan tersentak bangun saat mendengar kata 'gosong', hal yang selalu hindari saat memasak.

"Wow. Ternyata berhasil"

"River! Kau mengerjaiku?!"

"Kau mendengkur. Pulas sekali."

"Aku tidak mendengkur!"

"Kau tidak tahu karena kau tidur"

"Lupakan. Kenapa kau datang ke kamarku tengah malam?! Seharusnya kau ketuk pintu dulu! Dasar kurangajar!"

"Mengetuk pintu? Ayolah, aku sudah mengetuk pintu mu selama 2 jam disini. Lihat tanganku, astaga." River menunjukkan kubu tangannya yang memerah.

"Ow, sorry. Ah! Cepat ada apa kesini!"

"Ethan."

"Apa maksudmu?"

"Kurasa kau tahu maksudku."

"Bagaimana kau kenal dia ?" Megan penasaran.

"Aku tidak mengenalnya."

Megan menghembuskan nafas lega.

"Tapi aku akan bertanya padamu."

"Siapa dia, Megan?"

"Siapa dia, Megan?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

NASA

Pendek dulu y.
Comment vote√
Salam Mars.

Sol 1 : Satelit


553 words.

NASA (1) | SUDAH TERBITWhere stories live. Discover now