Chapter 2 : Hal Tak Terduga

1.2K 88 9
                                    

[ Author POV ]

Kriringgg... Tak!

Iksan menguap lebar setelah mematikan alarm baker yang ada disamping ranjangnya. Pantulan di cermin menampakkan Iksan yang sudah berseragam kemeja putih dengan dasi biru panjang.

Sarapan pagi sudah ia habiskan, tinggal mengenakan blazer biru malam tanda siswa Astrea. Iksan berjalan mendekat ke tempat kristal berwarna putih bening, menyentuhnya sejenak dan penampilan Iksan berubah dratis. Ekspresi kantuknya seketika hilang digantikan wajah datar yang acuh.

"Alat sihir disini berguna sekali.." pikir Iksan sejenak.

Contohnya saat mandi, Iksan hanya perlu menyentuh kristal biru dan air muncul, di dekat kristal ada permata kecil berwarna biru muda dan merah untuk pengatur suhu. Diluar kamar mandi ada kristal merah pucat yang berguna untuk mengeringkan, di dekat ranjang ada kristal kuning untuk lampu, kristal biru di dekatnya untuk pengganti alat pemanggil. Semuanya menggunakan mana yang kecil. Sangat praktis.

"Tapi kenapa harus kristal dan permata.." tatap bingung Iksan.

Detakan jam di dinding membuat Iksan sadar, dengan segera ia mengenakan sepatu dan keluar dari kamar, menekan tombol kecil di ganggang pintu sebelum menutup dan pintu kamar pun terkunci.

"Lambat..!"

Iksan memutar kepalanya ke samping dan mendapati gadis yang memarahinya kemarin. Refleks wajah Iksan berubah menjadi malas.

"Yuliana.."

Gadis itu adalah Yuliana. Pelayan yang bekerja selama 1 bulan untuk Iksan. Yuliana terlihat memotong rambutnya sampai pendek, membuatnya terlihat 'agak' polos dan lucu, mengenakan seragam kemeja putih yang sama, hanya rok dan dasi saja yang berwarna unggu seperti rambutnya. Apa maksudnya itu?

Yuliana berhenti bersandar di tembok dan memperhatikan Iksan dari bawah sampai atas.

"Kau terlihat lumayan.." komennya. Iksan mendengus dan mengalihkan pandangannya.

"Dengar, kau harus mempersiapkan mentalmu untuk pagi ini.."

"Maksudmu perkenalan..?"

"Itu juga salah satunya. Yang terpenting... Ikuti saja 'alur'nya."

"Alur?"

.A.S.T.R.E.A.

"Baiklah semuanya, bapak akan memperkenalkan murid baru kepada kalian.."

Saat bel masuk berbunyi, semua murid yang ada di kelas diam dan duduk manis di kursi mereka. Seorang guru masuk ke dalam kelas sembari 'membawa' Iksan.

"Apa ini? Ada apa dengan pakaian mereka semua?" batin Iksan lumayan terkejut.

Iksan memancingkan matanya tajam saat mengetahui dirinya sekelas dengan Yuliana. Yuliana duduk dibarisan kedua nomor dua dari depan, masing - masing murid mendapatkan satu tempat duduk sendiri.

"Teman kalian ini berasal dari Garuda dan dia mendapatkan beasiswa serta berhasil menyelesaikan tes masuk yang diberikan. Dan mulai hari ini kalian akan sekelas dengannya.." jelas bapak guru itu.

"Hee~~"

"Dia lulus?"

"Hebat juga.."

Bisikan demi bisikan muncul.

"Iksan, perkenalkan dirimu.." bisik bapak guru itu.

[2]IKSAN : Astrea Power Academy[END+Crosscover]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang