i.l.m.c.b - 22

Mulai dari awal
                                    

"Kak Fahlann!! Bukain pintuu" persis bocah ngajak main, bedanya suara ini lebih berat dan lebih memesona. Novian sudah berhasil mengusik pendengaran Fahlan, membuatnya harus membuka pintu dengan wajah badmood dikombinasikan dengan semangat empat lima.

Fahlan buka pintu, cuma kepalanya doang yang nongol "Ngapain ke sini ?!" nada yang very very judes. Novian nyengir lebar kaya kambingnya Pak RT "Pengen dikelonin sama Kak Fahlaann" jawab Novian dengan manja.

Fahlan bergidik ngerik, "Gak usah alay 'njir!" Dibukalah pintu seluruhnya. Menampakkan Fahlan yang hanya mengenakan boxer warna putih bermotif kotak-kotak, dan singlet warna hitam ketat yang mencetak tubuhnya dengan lekat. Apalagi bagian putingnya yang nampak jelas. Uh pengen banget dicubit. Novian sampai telan ludah melihatnya.

"Wah! Itunya nampak, kak" mata Novian berbinar tajam menatap puting-puting unyu Fahlan. Siap untuk menerkam pria kecil di depannya kapanpun.

Sadar dirinya akan segera dilecehkan, Fahlan menutupi bagian dada dan selangkangannya dengan kedua tangannya. Lucu banget, kaya anak perawan.

"Ja─jangan liat-liat njir!"

"Nggak usah malu-malu ah kak, gue udah liat kok badan lo dari ujung kaki sampe ujung kepala yang...." Novian merah pinggul ramping Fahlan, sedikit meremas bagian sensitif milik Fahlan itu hingga membuatnya sedikit terlonjak. Tangannya yang satu lagi tengah mengusap pipi Fahlan dengan lembut. Dapat Fahlan rasakan darahnya berdesir ketika tangan Novian mulai turun hingga mencapai bibir tipisnya. Novian memegang bibir itu dengan lembut "So Sexy"

Warna merah merona berhasil mendempuli wajah Fahlan. Jantungnya berpacu cukup kencang, bahkan Novian saat ini mungkin bisa mendengarkan juga. Jangan sampek!. "Ngapain sih lo!" Fahlan berhasil menepis tangan nakal Novian yang ─barusan─ sudah berhasil menggerayangi dada bagian dalamnya.

Novian langsung cemberut, gagal bikin Fahlan tegang. Padahal yang Novian junior sudah berkedut-kedut.

"Masuk, buruan!" Ketusnya seraya menggandeng tangan Novian untuk masuk. Di belakangnya, Novian tersenyum geli melihat kelakuan Fahlan.

***

Waktu menunjukkan pukul 22.00 p.m. Hampir tengah malam. Namun baik Novian maupun Fahlan masih terjaga. Film 'Captain America : civil war' yang tengah mereka tonton sudah berada di penghujung waktu. Kedua mata mereka hanya terfokus di layar laptop sambil memegang plastik keripik kentang rasa rumput laut.

Setelah filmnya usai, mereka mendengus puas. "Kereeen ih" seru Fahlan semangat.

"Udah sepuluh kali gue nonton ini, tapi masih nggak bosen juga" kata Novian merangkul Fahlan.

"Gue baru nonton sekali, padahal filenya udah nyempil lama" Fahlan sibuk mengarahkan kursor ke file-file lainnya. "Gue suka banget sama si Captain America-nya"

Disampingnya, Novian tengah menopang dagu, memperhatikan wajah Fahlan dengan berbinar. Hidung mancung dan bibirnya yang kecil. Matanya yang hitam kecoklatan sangat indah. Bulu matanya yang tak lentik namun panjang. Serta rambut hitamnya yang halus. Ugh, favorit Novian.

"Pokoknya gue pengen banget... bla.. bla.. bla" tak dihiraukan ocehan Fahlan sedari tadi. Namun ia memperhatikan bibirnya berliuk-liuk seolah suaranya sudah di silent. Tanpa sadar bibir Novian sudah melekung, menikmati setiap inci wajah Fahlan yang tengah asyik mengoceh itu.

"Kalo lo, sukanya tokoh yang ma─" Fahlan menoleh ke arah Novian "─na" mulutnya langsung menganga waktu ngeliat Novian yang sedang senyum-senyum mesum di sampingnya..

"Nov! ... Novian!" Fahlan melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Novian "Lo sakit yak?" Fahlan mengguncang tubuh Novian, tapi dia masih juga senyum.

I Love My Cute Bastard ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang