i.l.m.c.b - 05

22.6K 2K 252
                                    

AUTHOR

"Jangan deket-deket gue" ujar Fahlan risih. Jadi setelah semalam Fahlan nginep di rumah Novian, hari ini mereka berdua berangkat sekolah bareng. Novian itu dari tadi bersikeras mau nganterin Fahlan ke kelas, pake digandeng pula. Emangnya mau nyebrang apa pake digandeng-gandeng segala.

"Gak boleh malu kak, kita udah ciuman loh" bisik Novian godain Fahlan. Fahlan menggeplak kepala Novian bikin dia mengaduh kesakitan.

"Awas aja kalo sampe ada yang denger soal itu. Gue mampusin beneran lo!" Ancam Fahlan sambil memberikan ekspresi membunuhnya.

Novian mengangguk "ada syaratnya tapi"

"Apa lagi ?"

"Berhenti ngebully anak-anak di sekolah ini. Dan kita harus jadi temen" perintah Novian. Fahlan melongo begitu mendengar permintaan Fahlan itu, mana mungkin dia berhenti ngebully, itukan udah jadi hobi nya.

"Gak ada ya---"

"---GUE SAMA KAK FAHLAN SEMALEM---" Teriak Novian tanpa dikomando, untung aja Fahlan cepat-cepat menutup mulut Novian.

"Iya! Iya! Gue berhenti. Awas aja lo sampe ngasih tau ini ke orang-orang" Novian mengangguk kegirangan. Gak salah emang kalo tadi malem dia nyium Fahlan, setidaknya kan selama ancaman itu masih dirasa menakutkan buat Fahlan, dia pasti gak bakalan ngebully lagi.

.

"Loh lan, nametag lo kok ?" Fahlan buru-buru menutup nametag di dada kirinya.

"Novian ?" Sambung Lintang. Fahlan memasang wajah panik ke arah mereka berdua. Fahlan lupa kalo tadi dia minjem bajunya Novian, dia gak sadar kalo ada nametagnya.

Vicky dan Lintang menatap sadis ke arah Fahlan, baru sekali ini Fahlan takut sama tatapan  kedua temennya sendiri "Jangan bilang lo semalem ?---"

Mampus gue mampus

"---Nginep tempat Novian gara-gara ketiduran, ya kan ?" Fahlan benapas lega, untung aja temannya gak mikir aneh-aneh.

"Humm" kata Fahlan singkat.

Lintang dan Vicky cuma angguk-angguk paham. Kalo aja mereka tau semalem ada kejadian tak terduga bisa hancur reputasinya Fahlan, ih Fahlan aja sudah ngeri sendiri bayangin yang tadi malem.

***

Sudah hampir setengah jam Dion menatap ke arah Raka, selama setengah jam itu pula Raka risih diliatin mulu sama Dion. Bukannya apa-apa, Dion itu kalo lagi natap orang, mirip kaya pedofil yang lagi nyari mangsa buat diserang.

Raka mendengus keras keras lalu menghentakkan mejanya dan menatap Dion sinis
"Ngapain sih liatin gue mulu ?"

"Gak papa, suka aja liatin lo sibuk sendiri hehe" balas Dion sambil menaik turunkan alisnya. Raka tambah jijik dengernya. Pengen banget itu matanya Dion dicolok pake gunting yang lagi dipegangnya.

Raka kembali melakukan aktivitasnya menyampul buku-bukunya dengan warna biru tua.

"Selesai" ujar Raka, dia lalu beranjak meninggalkan kursinya sambil membawa buku-buku tadi di pelukannya. 

"Mau kemana atuh Rak ?" Tanya Dion dengan mata melotot.

"Kepo !" Balasnya tanpa memperdulikan Dion dan melenggang pergi meninggalkan kelas.

Ditinggal mulu gue

Dion mendengus kesal. Nasib emang, ngejar-ngejar orang yang gak pekaan.

.

"Nov---" mata Raka terbelalak melihat orang di depannya. "---ian" suara Raka melemah, dia gak berani buat manggil Novian lagi.

Raka menangkap Novian sedang bercanda dengan Fahlan. Terlihat di sana wajah Novian yang tersenyum bahagia disertai Fahlan yang cemberut manja.

I Love My Cute Bastard ✔Where stories live. Discover now