35. Saranghae

Mulai dari awal
                                    

"Kalau begitu ayo kita ganti baju, mau kan? Kalau basah begini bisa tambah sakit Baby" ujar Taeyeon membujuk adiknya. Miyoung diam lagi, Taeyeon merasakan pelukan Miyoung semakin erat.

Taeyeon masih memeluk Miyoung, ia tak tau harus berbuat apa untuk mengembalikan Miyoungnya. Taeyeon bergumam menyanyikan lagu sebelum tidur Miyoung dan appanya sambil sedikit bergoyang ke kiri dan ke kanan, Taeyeon juga menepuk pelan punggung Miyoung. Sangat lama mungkin sampai Taeyeon merasakan kalau Miyoung sudah tertidur. Diangkatnya gadis itu ke atas tempat tidur, lalu menggantikan baju nya yang basah. Setelah itu Taeyeon keluar untuk mengganti bajunya pula.

Setelah berganti baju Taeyeon kembali ke kamar Miyoung, memastikan kondisi adik sematawayangnya itu. Taeyeon menempelkan punggung tangannya di kening Miyoung, memang hangat. Taeyeon memutuskan untuk menempelkan plaster demam disana.

Taeyeon duduk di tepi ranjang, mengamati bidadari hati nya sedang teridur. Cantik, kapanpun bidadari nya tetap cantik, pikir Taeyeon sambil merapikan rambut Miyoung. Namun hatinya tetap gundah, Taeyeon sedih menatap Miyoung yang seperti ini. Ada apa dengan happy virus nya? Ada apa dengan cheerleader nya? Siapa yang merenggut ceria dari gadisnya yang sedang pulas ini?.

"Mianhae Baby.." bisik Taeyeon. Wajahnya sangat murung saat menatap Miyoung.

"Apapun dosa ku mohon ampuni aku, dewi ku" gumam Taeyeon.

~~~~~~~~~~~~~~~~

Pagi tiba, di kamar bernuansa pink pastel itu dua gadis masih terlelap didalam mimpi. Cahaya pagi sang fajar memaksa masuk melalui sela kain jendela, mengusik tidur gadis yang satu. Ia menggeliat tak nyaman, perlahan mengusap matanya.

Dilihatnya di sampingnya, ia tersenyum tipis. Itu gadis yang berharga dalam hidupnya, gadis yang membuatnya berfikir bahwa ia sudah gila. Miyoung menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Taeyeon, lalu menatap wajah yang sedang tertidur itu.

"Kau anak baik Taetae" bisik Miyoung.

"Janganlah bangun dulu, kau terasa di genggamanku seperti ini" bisik Miyoung lagi.

Ia masih berbaring, ia tengkurap sambil memperhatikan unnienya dari samping. Miyoung tersenyum manis, senang bisa dekat seperti ini dengan Taeyeon dan leluasa memandang wajah putih pucat itu. Seperti biasanya Miyoung akan mencuri bibir Taeyeon lagi, tak disangka Taeyeon membuka matanya saat bibir itu menempel pada miliknya. Miyoung dengan cepat menjauhkan wajahnya namun terlambat, tangan Taeyeon lebih dulu menahan kepalanya agar bibir itu tetap menempel.

"Kau gadis nakal ku" ujar Taeyeon saat bibir mereka masih menyatu.

Miyoung tersenyum mendengarnya, melihat itu Taeyeon mulai menggerakkan bibirnya untuk menghisap dan mengulum rasa bibir kecintaannya. Miyoung membalasnya, ntah kenapa dengan senang hati ia lakukan. Namun bayangan para yeoja yang sudah mengecap bibir itu membuat Miyoung mendorong Taeyeon dengan kuat. Miyoung beranjak dari tempat tidur dan berlari masuk ke kamar mandi, Taeyeon mendengar Miyoung memutar pengunci pintu.

Taeyeon bingung, benar-benar bingung. Ada apa ini?.

Ia beranjak dari tempat tidur Miyoung dan pergi ke kamarnya untuk bersiap untuk pergi ke kantor, ia tak henti memikirkan Miyoung. Kenapa gadis manisnya? Apa yang salah? Kenapa gadis itu selalu menolaknya akhir-akhir ini?.

Taeyeon sudah rapi kembali dengan setelan kantor, ia menunggu Miyoung untuk sarapan pagi. Acap kali ia harus sarapan sendiri karna Miyoung menolak sarapan di meja makan, para maid akan membawakan makanan ke kamar Miyoung.

"Bisa panggilkan Miyoung, Bomi-ssi?" Tanya Taeyeon pada salah satu maidnya.

"Maaf non besar, nona muda ingin sarapan di kamar lagi" jawabnya sambil membungkuk.

[Completed] I Just Wanted You To Love Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang