5. Aku adalah hati yang sudah habis kau lukai

38 6 0
                                    

Terserah apa reaksimu ketika tak sengaja membaca ini. Yang jelas aku ingin sesekali merasa lega atas resahku.

Pergimu menyisakan banyak kesenduan. Termasuk aku yang menjadi lain dari yang biasanya.

Aku kesulitan untuk mengekspresikan perasaanku. Punggungmu yang menjauh, seolah mematikan berbagai jenis indera perasaku.

Aku tak lagi percaya pada siapapun... Aku tak lagi menginginkan apapun. Aku tak lagi berharap akan bahagia, jika untuk bahagia aku harus terluka.

Aku lelah menjadi sedih maka aku harus tertawa, meski aku kehilangan makna di tawaku sendiri.

Aku lelah menjadi cengeng maka aku memilih untuk tersenyum, meski aku harus rela menelan duri lunak tajam di tenggorokan.

Aku lelah menjadi seorang pengharap maka aku pasrah, meski tau setan kecil dalam diriku puas meledek.

Tapi... semua tidak begitu adanya. Semua itu semata hanya untuk menekan kuat perihku atas pergimu.

Aku menjadi penakut, aku menjadi pendiam, aku menjadi munafik atas segala rasaku.

Aku berhenti mempercayakan hati pada siapapun selain dirimu. Aku berhenti berbagi banyak hal pada lelaki selainmu. Aku berubah jadi kaku pada siapapun, termasuk kamu. Ya, termasuk kamu!

3,5 tahun sudah berlalu...
Benar?!

Tapi aku masih tetap menggigil di bawah hujan yang kau undang, aku masih berdiri di atas pecahan yang kausebarkan. Aku menolak beranjak, sebab takut ambruk saat meneduh. Aku enggan melangkah, sebab takut tertancap lebih dalam saat langkahku mulai terhitung.

Semenyedihkan inikah aku?
Jawabannya adalah IYA, sialan memang!
Persetan dengan kata alay dan tektekbengek lainnya.

Karena kamu harus tau... aku adalah hati yang sudah habis kau lukai.

---Marmali---

___________________________

Sekedar share Prosa bebas karya temanku Mbhiiea17....

ImaginationWhere stories live. Discover now