4. Untuk Raka Herdiantama

30 4 2
                                    

Apa kamu tahu tidak Ka, ada seorang wanita yang secara diam-diam selalu memperhatikan ketika kamu begitu sibuk dengan buku bacaanmu?

Apa kamu tahu Ka, darimana coklat-coklat yang ada di tempat dudukmu? Itu karena ada seorang wanita yang diam-diam menyelipkan sekotak coklat buatannya di bawah meja tempat kamu duduk. Ya... meskipun kamu tidak pernah memakannya.

Apa kamu tahu Ka, ada seorang wanita yang saat mendengar suaramu selalu bersemu merah? yang betapa bahagianya dia karena kamu irit bicara pada siapapun.

Apa kamu tahu Ka, ada seorang wanita yang selalu menunggumu di gerbang saat hendak masuk sekolah? Dia hanya berharap melihat wajahmu sebagai penyemangat harinya meski kamu tidak pernah sekalipun menyapanya.

Apa kamu tahu Ka, kenapa banyak sekali surat yang menumpuk di lokermu? Itu karena ada seorang wanita yang menyelipkannya ketika loker sepi dan siswa-siswi sudah pulang. Ya... meskipun selalu berujung di tempat sampah setelah kamu selesai membacanya.

Apa kamu tahu Ka, Ada seorang wanita yang dengan tabah tetap mengharapkanmu? meski kamu tidak pernah memperdulikannya bahkan kamu seperti tidak menganggapnya?

Apakah kamu tahu Ka? Ada seorang wanita yang akan sedih saat tak pernah bisa memperhatikanmu lagi, tak bisa menyelipkan sekotak coklat di mejamu, tidak bisa mendengar suaramu lagi, tidak bisa menunggumu di gerbang lagi, tidak bisa menulis surat untukmu lagi.

Apa kamu tahu Ka? Bahkan nanti... ada seorang wanita yang untuk sekedar merindukanmu saja harus menahan sakit.

Ini surat terakhirku Ka, seorang wanita yang mencintai Raka Herdiantama secara diam-diam.

__________

#prosa
12 September 2016
ps: ditulis saat kegabutan yang haqiqi menghampiri

ImaginationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang