#prosa
Harum kopi cappucino masih terasa di sini, uap panasnya masih mengepul di depan wajahku, hangatnya masih terasa di genggamanku. Namun tidak denganmu... harum parfum khas darimu sudah tidak bisa kuhirup lagi, hangatnya sikapmu tidak pernah aku temukan lagi, dan genggaman tanganmu yang memberi rasa aman itu... tidak pernah aku rasakan lagi.
Namun aku cepat sadar dalam lamunku itu. Cukup merindu dalam diam yang aku lakukan, daripada mengungkapkan namun tanpa jawaban. Karena satu pertanyaan yang membungkamku untuk tidak mengatakan, "Memang aku siapa yang perlu diperdulikan?"
Aku hanya gadis penikmat secangkir cappucino, seorang perindu yang tak pernah dirindukan.
_______________
13 September 2017
ps: lagi pengen nulis aja, meski hasilnya gaje.
YOU ARE READING
Imagination
RandomIni bukan soal ceritaku, bukan juga cerita yang memiliki banyak bagian. Ini hanya kumpulan karya-karya yang ingin aku share di sini. Antara bagian dengan bagian lainnya tidak ada hubungannya. Satu bab, tamat. berisi tentang; - Flash Fiction - Drabbl...