"Lah *rogoh-rogoh kantong empedu* Nah ketemu nih hehe permisi dulu mas. Mari mbak" Tegur Chanyeol saat berlari ke motornya yang terparkir di pinggir jalan.

"Elah~ Gobrek doang dek, bukan hantu! Dasar parnoan! Minggir! Jangan lupa kunci pintunya" Yuta nyenggol Lisa dan berlalu ke dapur.

Lisa manyun sambil nutup pintu.

Krrieeek! Tepat saat itu ada sebuah tangan yang mengganjal pintu itu.

"Mas Yutaa!" panggil Lisa, Yuta cuma nengok sebentar lalu jalan lagi ke dapur.

Dari balik pintu nyembul kepala si mas gobrek yang udah berhasil buat Lisa kincep di tempat. Mas gobreknya malah cengingisan tanpa dosa.

"Jangan lupa kasih bintangnya ya mbak" bisik Chanyeol sebelum benar-benar pergi dengan motor matic-nya.

"Elah, mas gobrek! Bodo' amat gue kasih bintang tuju masuk angin tau rasa lo"

Blam!

Terdengar Yuta tertawa keras dari dapur, dan hanya melihat adeknya yang sudah pucat dan bahkan hampir menangis.

"Pfft, Kena karma lo!" canda Yuta dengan tangan kiri memegang lilin untuk diletakkan di meja makan

"Malah ngledekin sih mas, kesel!" Lisa mengelap keringat dan duduk di kursi makan

"Sejak kapan sih dek, jadi penakut gini? Padahal dulu tomboy banget."

"lah, emang iya gue tomboy? Kapan sih? Gak inget nih mas" Lisa membantu Yuta menyalakan Lilin yang tersebar di lantai satu

Yuta kini terdiam, seolah ada sesuatu yang di sembunyikan dari Lisa.

"nggak, lupain aja. Nih makan dulu." ucap Yuta sambil memberi sepiring nasi ayam geprek mak bekyun pada Lisa

"habis makan nanti temenin Lisa ke kamar mandi mas Yut, serem ih kamar mandinya."

"Idih~ Ogah! Udah segede kingkong gini minta di temenin. Bawa lilin aja nih haha."

"Mas Yuta masak gitu" Lisa nangis gulung-gulung

Tanpa mereka sadari, segala aktivitas yang mereka lakukan telah di awasi oleh sesosok makhluk dari balik gorden.

Lap lampu kembali menyala

Lisa menatap gorden tadi, dia merasa di balik gorden itu ada orang yang sedang mengamati mereka. Ternyata tidak ada. Dia kembali melanjutkan makan dan bergurau dengan Yuta.

Sudah hampir sebulan Lisa dan Yuta tinggal di rumah ini dan semuanya berjalan normal, hampir sih. Perasaan aneh terus menyelimuti Lisa dan hanya Lisa yang tahu hal itu, sedangkan Yuta hidupnya mah ayem-ayem aja. Yuta juga sudah sibuk bekerja, jadi penerjemah bahasa asing di sebuah perusahaan. Jadi ya Lisa sering sendirian di rumah, terkadang juga Lisa mengajak Jisoo untuk menginap di rumahnya.

"Jis, bobok rumah gue lagi ya~"

"Elah Lis, sorry nggak bisa. Hari ini gue disuruh bunda nemenin si embah, lagi sakit soalnya." Jisoo meluk Lisa penuh sesal

Lisa manyun dengan tangan sibuk merapikan buku dan bersiap-siap untuk pulang.

"Yaudah deh. Tapi~ gue kok was-was ya. Sebenernya gue juga gak percaya sih sama begituan, kan beda alam ya kan?" ucap Lisa berupaya menenangkan diri

"ho'oh, udah gausah khawatir. Beda alam beda lintasan, gak bakalan ada yang apa-apain lo. Kan ada mas Yuta yang sedia setiap saat." wajah Jisoo mulai memerah

"Idih, senyam-senyum ngapain lo? Najis tahu nggak. Naksir abang gue lo?" ledek Lisa

Jisoo mengelak dan pura-pura sibuk memasang headset.

10;Tender Love X TenWhere stories live. Discover now