Rasa Ini

14 2 0
                                    

Bagian 8
RASA INI

"Wah Ummi pasti seneng nih" kata Abqary lega, bekal makannya kosong tak tersisa

"Seneng apa? Harusnya Ummi kamu sedih, jatah makan anaknya berkurang" komentar Lathifa

"Nggak masalah dong. Ternyata kamu tukang makan"

"Makan itu kewajiban. Abis aku laper banget tadi"

Abqary lagi-lagi mengacak rambut Lathifa membuat perempuan itu melotot karena sekarang tatanan rambutnya pasti sudah berantakan.
"Apa sih? Usil banget" gerutunya

"Kita gabung yuk sama yang lain, kita kebanyakan bercanda, sampe makan aja berjam-jam" peringat Abqary karena sekarang sudah jam 14.55, sebentar lagi adzan ashar

"Kita sholat dulu aja, habis itu langsung pulang"

Seperti yang sudah-sudah mereka ke mushola, sholat dan bertemu lagi setelah sholat. Sejak berwudhu tadi Lathifa merasakan seluruh tubuhnya panas dan gatal. Dia kenapa? Apa ini pertanda alerginya kumat?

Saat sholat pun, Lathifa jadi kurang khusu' karena rasa gatal di tubuhnya benar-benar mengganggu. Abqary menghampiri Lathifa yang tampak sedang menepuk-nepuk pipinya. Pria itu mengerutkan dahi.

"Kamu kenapa? Eh wajahnya kok merah gitu? Kamu sakit?" Rentet Abqary panik

Dia menyentuh dahi Lathifa, suhu tubuhnya mengalami sedikit peningkatan.
"Bilang, kamu kenapa? Apa yang kamu rasain?"

"Eung..."

"Lathifa! Hei! Kamu kenapa?"

"Dingin"

Kekhawatiran Abqary melunjak seketika, apalagi sekarang Lathifa seperti setengah sadar, gadis itu menggigil, padahal suasana sore masih terik dan lagi, gadis itu tadi sebelum sholat dia mengeluh gerah, apa jangan-jangan dia keracunan? Pikiran Abqary sudah ngelantur kemana-mana.

Tak mau terlambat dan terjadi hal tidak diinginkan, Abqary membawa Lathifa dengan menggendongnya ala bridal menuju mobil. Barangkali Lathifa perlu dibawa ke rumah sakit. Sampai parkiran, teman-temannya malah melongo melihat mereka.

Abqary tahu, ada banyak asumsi di kepala mereka. Tapi untuk saat ini biarkan dulu mereka berpikir apa, yang terpenting sekarang Lathifa harus diberi pertolongan. Saat tubuhnya sudah di letakkan di kursi samping kemudi, kesadarannya hilang.

"Iffa kenapa?" Tanya Haidar setelah pintu ditutup

"Nanti aku jelasin. Aku harus bawa dia kerumah sakit" jawab Abqary terburu

"Kita ikut!" Putus Nizzar dan Arsyi memasuki mobil diikuti yang lainnya.

Sampai rumah sakit mereka langsung dibimbing membawa Lathifa menuju UGD. Sekitar 15 menitan dokter yang memeriksa gadis itu keluar UGD, pria itu terkejut melihat siapa yang datang bersama pasiennya.

"Abqary? Kamu ngapain disini?" Tanyanya kaget

Sedangkan tersangka malah cengengesan, karena sibuk menceritakan kronologis kejadian yang membuat Lathifa tak sadarkan diri, dia jadi lupa kalau dirumah sakit ini ada dokter yang mengenalnya.

"Eh mas..." bocah itu masih saja cengengesan "dia gimana?"

"Jawab dulu, kamu ngapain disini?" Tuntut dokter itu

"Aku nganterin dia soalnya tadi dia makan bekal ku, eh malah jadi pingsan"

"Bekal apa tadi? Seafood?"

"Bakwan udang bikinan Ummi"

"Dia alergi seafood parah, tadi itu dia makan kebanyakan makanya dia demam sampe pingsan"

Senja Bersimbah DarahWo Geschichten leben. Entdecke jetzt