Dari Mata

44 6 0
                                    

Bagian 2
DARI MATA

"Ada kalanya perang terjadi karena satu kalimat, dan ada kalanya pula cinta tertanam karena pandangan sekilas"
- Ali Bin Abi Thalib -

~-✒-~

Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku menuruni tangga bersama si kembar. Mereka berceloteh ria soal hari-hari sibuk menjelang ujian yang akan dilaksanakan beberapa bulan lagi.

Mama dan bi Surti sedang sibuk menyediakan menu makan pagi, kedua adikku mendapat roti bakar dengan selai, sementara aku memilih sup sayur untuk sarapanku, aku kurang suka memakan makanan berkarbohidrat tinggi, kecuali saat malam.

Jadi menu sarapan ku selalu sama setiap harinya, campuran sayuran dengan bumbu gurih pedas sebagai pelengkapnya, bekal ku pun kebanyakan olahan sayuran yang bisa dimakan tanpa nasi.

"Hari ini kakak ada jadwal olahraga kan? Bekalnya pake nasi ya?" Bujuk Mama seperti biasa setiap aku ada kelas penjaskes

"Nggak Ma, kalau kekenyangan aku bisa ngantuk" dalih ku

"Harus mau, adik-adik aja bekalnya nasi"

"Iya kak" timpal Sayyid, Twins yang pertama

"Kakak emangnya nggak bosen? Tiap hari makan sayur mulu, kaya herbivora aja" ledek Saadad. Twins kedua

"Eh kamu nyamain kakak sama kambing?" Sewot ku, jelas-jelas makna tersirat ejekan Saadad adalah menyamakanku dengan binatang berkaki empat pemakan rumput.

Haihhh adik durhaka.

"Peace" Saadad mengangkat tangan "Saadad nggak bilang gitu" belanya

Sayyid sudah cekikikan.

"Tapi itu maksud tersirat mu kan?" Aku ngotot

"Yeeee itu sih asumsi kakak"

Bodo amat.

"Hei! Hei! Papa nggak pernah loh ngajarin bicara waktu lagi makan" tegur Mama mengingatkan

Kami bertiga sama-sama nyengir tak berdosa, lantas berlanjut makan sampai selesai, kemudian Mama akan mengantar adik-adik kesekolah, dan aku harus menerima keputusan Mama untuk membawa bekal makanan dengan ada nasi di dalamnya. Tidak apa-apa sih jika sedikit.

Ini bukan karena aku takut gendut, tapi penyakit tidak wajar ku saat kenyang adalah gampang tertidur. Apa jadinya jika aku kekenyangan lantas berakhir tidur di kelas saat pelajaran? Memalukan pastinya, dan Dheaa akan mengomel sepanjang hari.

Atau lebih parahnya jika ada orang mengetahui hal ini dan menjadikannya senjata untuk melancarkan niat jahat padaku, bagaimana? Oh oke! Aku jadi paranoid sekarang. Baiklah, time to study. Aku memacu motor ku hati-hati, aku berharap hari ini berjalan lebih baik dari kemarin.

•••

Sampai parkiran sekolah aku berjalan tergesa-gesa menuju kelas, 10 menit lagi pelajaran akan dimulai. Saat menaiki tangga menuju lantai dua, aku sedikit mengangkat rok ku. Ah iya, selama 6 tahun di SMP dan sekarang SMA, baju seragam ku selalu panjang, meskipun aku tidak berkerudung, tapi Mama bilang, rasanya tidak pantas pelajar berpakaian pendek.

Aku pernah berargumen seharian karena tidak nyaman berpakaian panjang, sementara yang lain berpakaian kemeja lengan pendek dengan rok selutut. Tapi Mama dan Papa keukeuh agar aku memakai seragam panjang-panjang.

Alasan Mama pendek kurang sopan, lain dengan alasan Papa, katanya berpakaian pendek itu menarik, apalagi bagi kalangan adam, jadi dia tidak mau putri satu-satunya ini di jadikan fokus para pria yang tidak bisa menjaga pandangan.

Senja Bersimbah Darahحيث تعيش القصص. اكتشف الآن