"Mana cabenya?" tanya Beby.
"Ha?"
"Apaan sih lo ngelamun? Mana cabenya?" gerutu Beby.
"It ... itu," jawab Farel seraya menunjuk sebuah ulekan berisi cabe merah. Siap untuk digiling.
Beby meletakkan ayam goreng di atas meja makan, lalu duduk di depan ulekan tersebut. Mengacuhkan tatapan keheranan dari wajah Farel.
"Kamu ... mau ngulek cabe?" tanya Farel terbata-bata.
"Hm."
"Yakin?" tanya Farel lagi.
"Lo kenapa sih? Ada yang salah?" sengit Beby.
Farel gelagapan. "Bukan gitu, tapi nanti cabenya kena tangan kamu. Takutnya kamu nggak sadar nyentuh wajah atau leher kamu. Pedes loh ntar," terang Farel.
Beby mendengus. Tidak mempedulikan ucapan Farel dan mulai mengulek cabe tersebut. Seumur hidupnya baru kali ini Beby mengulek cabe. Terlalu dimanjakan oleh ibunya sejak kecil.
Farel pasrah. Cowok itu duduk di meja makan dan memperhatikan Beby yang tengah mengulek cabe. Waktu seakan lambat berjalan. Keringat yang timbul di leher gadis tersebut, rambutnya yang diikat kucir kuda dan beberapa lengket di lehernya yang basah, hidungnya yang mancung serta bibir mungil berwarna pink alami, semua itu seakan menyihir Farel dan membuatnya tertegun menyaksikan Beby.
"Woi! Woooiii!"
Farel tersentak. Ia baru sadar Beby sudah memasang wajah kesal kepadanya.
"Udah lima kali gue manggil lo! Budek atau gimana sih?" cecar Beby.
"Lo cantik," jawab Farel. Keduanya kompak terkejut dengan ucapan Farel. "Sorry, sorry. Maksudku ... ada apa?" Farel cepat-cepat melanjutkan ucapannya.
Beby menghela nafas panjang. Cukup kaget dengan ucapan Farel tadi. Beberapa detik ia lupa dengan apa yang ingin diucapkannya, sampai saat ia melihat cabe. Seketika ingat dengan pertanyaan yang sudah disiapkannya sejak tadi.
"Ini bawang merah sama garamnya mana? Siapin juga kek," keluh Beby.
"Oh iya. Itu di samping kompor gas," jawab Farel agak kikuk.
Beby memandanginya tajam.
"Apa?" tanya Farel tidak mengerti.
Beby masih memandanginya tajam.
Hiy ...kayaknya tadi Farel salah ngomong saat mengatakan Beby cantik. Kenyataannya tatapan Beby seram banget.
"Ambilin!" teriak Beby.
Farel hanya bisa mengucap di dalam hati.
Sabar Rel. Bikin Beby jatuh cinta terus ntar lo bikinin dia anak dua belas biji.
Farel tergelak sendiri saat mengambil bawang merah dan garam. Farel harus memastikan bahwa ia yang akan menentukan banyaknya garam. Bisa gawat jika Beby memasukkan garam semaunya.
***
Farel berusaha menahan tawanya sejak tadi. Bagaimana tidak, Beby memaksa untuk mencampurkan dua puluh biji cabe rawit dengan cabe merah tadi. Hasilnya saat ini gadis itu mendesah kepedasan, berusaha keras menghabiskan sisa cabe di piringnya.
"Udah stop," ujar Farel seraya menarik piring tersebut.
"Lo apa-apaan sih," protes Beby.
"Kamu liat tuh keringat udah banjir gitu. Aku tahu kok ini pasti pedas banget," jawab Farel.
"Gue mau ngabisin pokoknya!" geram Beby keras kepala.
"Gak boleh!"
"Siniin piring gue!" ujar Beby mulai emosi.
"Nyam." Farel cepat-cepat mengambil cabe di piring Beby lalu memasukkannya ke dalam mulut.
"Farel!" pekik Beby. Emosinya benar-benar tersulut karena candaan Farel yang tidak lucu.
"Iya?" tanya Farel memasang wajah lugu.
"Sialan lo!" ujar Beby ketus. Mood-nya rusak. Gadis itu berdiri dan berjalan menuju kamarnya.
Farel melongo. Salah lagi, salah lagi! Padahal kan niatnya baik. Farel segera mencuci tangan dan berlari menyusul Beby.
"Beb," panggilnya begitu melihat Beby berbaring membelakanginya.
"Beb. Kamu marah ya?" tegur Farel lagi.
Beby hanya menggerakkan bahunya.
"Sorry deh. Maksudku bukan pelit atau gimana kok. Aku cuma nggak mau kamu sakit perut kalau maksain ngabisin cabe itu. Cabenya pedas banget. Aku takut kamu jadi sakit."
Beby tidak menjawab. Diam-diam ada sebutir air mata yang jatuh dari matanya.
Apakah lo benar-benar peduli sama gue, Rel? Atau ini semua cuma karena lo merasa bersalah?
BẠN ĐANG ĐỌC
Dont Touch Me!
Lãng mạnMenikah dengan orang yang telah memperkosanya? Siapa yang mau?~ Beby sangat membenci Farel. Terlepas dari apa yang telah dilakukan pria itu kepadanya, Beby juga sangat benci dengan apa yang ditinggalkan pria itu di dalam tubuhnya. Apa yang akan dil...
•~ Part 9 ~•
Bắt đầu từ đầu
