•~ Part 3~•

8.6K 181 4
                                        

Farel POV

Aku hanyut oleh kebisingan dunia malam yang gemerlap. Entah berapa gelas minuman yang sudah kuhabiskan, tapi aku berusaha untuk terus tersadar.

Aku tak ingin mabuk lagi.

Aku tak tahu bagaimana harus mengatakan semua ini kepada Nina. Gadis itu terlalu baik untuk disakiti. Aku mungkin tak bisa mengatakan ini kepadanya.

Entah apa yang akan dikatakannya jika dia tahu bahwa aku telah memperkosa gadis lain.

Nina pasti kecewa.

Tapi aku sudah menetapkan keputusan. Aku harus menikahi Beby, gadis yang telah aku nodai dan kini hamil anakku.

Sejujurnya aku benar-benar tak berniat melakukan itu semua. Saat kami memasuki Disko tersebut, kami disambut oleh teman-temanku yang ternyata sedang merayakan ulang tahun Gio.

Kami berdua disuguhi soft drink karena Beby tak mau meminum minuman beralkohol.

Ketika sedang berbincang-bincang, Beby mengeluh pusing dan mengantuk, ia memintaku untuk mengantarkannya pulang.

Namun teman-temanku menahan kami, mereka menyarankanku untuk membawa Beby ke salah satu kamar pribadi milik Gio. Ayah Gio adalah pemilik Disko tersebut.

Flashback

"Ulang tahun gue cuma sekali setahun, Bro. Kalian tega ninggalin pesta gue ini?" ujar Gio.

Aku menatap Beby, gadis itu terlihat canggung dan tak enak hati.

"Gimana Beb? Lo istirahat bentar ya di kamar Gio. Gue mau ikutin pesta ini dulu sampe selesai, mau gak? Kalo gak mau ya udah, gue anterin lo pulang."

Aku tahu Beby tetap ingin pulang, tapi ia terlihat segan kepada Gio. Ia terlihat tidak ingin mengecewakan Gio.

"Oke deh. Anterin gue ke kamar aja Rel."

Aku mengantarkan Beby ke kamar. Setiba di kamar, aku menyuruhnya untuk segera masuk. Namun saat aku menutup pintu tiba-tiba ia memanggilku.

"Tunggu Rel!"

"Ya?" tanyaku seraya membuka pintu sedikit.

"Gak usah lama-lama ya. Gue takut nih."

"Sip. Gue turun dulu ya!"

Di bawah, teman-temanku berusaha menyuruhku untuk menenggak alkohol. Untuk menghargai Gio, aku terpaksa meminumnya. Terpaksa tapi Bergelas-gelas.

Dan aku pun mabuk.

Aku tak terlalu mengingat apapun kecuali kata-kata yang dibisikkan Gio kepadaku, "Cewek lo ada di atas Bro!"

Aku baru sepenuhnya sadar ketika terbangun keesokan harinya di dalam kamar. Samar-samar aku mengingat apa yang telah terjadi.

Aku meniduri seseorang dan dipergoki oleh seseorang lainnya. Kebisingan terjadi sampai akhirnya Gio menenangkan keadaan.

Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa rasanya gairahku meledak-ledak setelah meminum soft drink? Apakah semua ini sudah direncakan seseorang? Tapi mengapa? Dan untuk apa?

***

Beby POV

Sudah hampir seminggu Aldo tidak menjawab telepon. BBM dariku pun sepertinya tidak dibaca olehnya.

Aldo, Lo dimana?

Apakah lo sebenarnya tidak bisa menerima keadaan gue, Do? Atau mungkinkah di sana lo udah menemukan seseorang yang lebih baik dari gue?

Dont Touch Me! Where stories live. Discover now