Beby POV.
Hari ini tepat lima bulan aku menikah dengan cowok yang sudah memperkosaku. Jangan tanya bagaimana rasanya. Bayangkan saja jika kau diperkosa temanmu sendiri, dinikahi olehnya, harus melepaskan mimpimu untuk kuliah S2 di Paris, membohongi pacarmu sendiri, dan harus mengandung anak hasil perkosaan yang kau alami.
Enak?
Tentu saja tidak.
Jadi jangan salahkan aku jika sampai saat ini aku belum bisa memaafkan Farel. Bahkan mungkin tidak akan pernah memaafkannya. Karena Farel... sudah merenggut hidupku. Dia menghancurkan mimpi-mimpiku. Dia membuatku harus mual dan muntah-muntah setiap pagi. Aku benci anak ini. Sangat benci.
Tapi aku bukan seorang pembunuh.
Cukup Farel saja yang merenggut hidupku. Aku tidak ingin ikut merenggut hidup janin yang punya hak untuk hidup ini. Meskipun aku sangat membencinya. Aku tidak akan menggugurkannya.
Saat anak ini sudah lahir nanti, aku akan memberikannya ASI penuh selama 3 bulan. Setelah itu aku akan bercerai dengan Farel dan memberikan anak ini kepadanya. Lalu aku akan melanjutkan S1-ku yang tertunda dan setelah wisuda aku akan menyusul Aldo ke Prancis. Itulah rencanaku.
Semoga saja semua berjalan dengan baik.
Author POV
"Hallo Beb?"
"Woi. Hallo Ri. Apa kabar lo?"
"Baik kok."
"Sombong banget lo ya, nggak pernah nelpon gue lagi. Mentang-mentang gue lagi cuti kuliah."
"Hehehe. Sorry Beb. Tau sendiri lah tugas mahasiswi akhir. Pusing pala berbie. Coba kalo masih ada lo, kan gampang gue."
"Dasar kang nyontek. Oh ya, tumben nelpon? Ada apa?"
"Ntar malem si Tara ultah. Dia nggak punya kontak lo, makanya dia nyuruh gue ngundang lo. Party garden di taman Green Sweet. Dateng yah!"
Beby berfikir sejenak sebelum menjawab.
"Em. Tapi gue nggak ada yang nganterin. Lo jemput ya?"
"Dih gue sama cowo gue kali. Laki lo kan ada Beb."
"Apaan dah!"
"Emang lo masih nggak akur ama dia?"
"Maksud lo?"
"Lo belom maafin dia?"
Beby kembali terdiam untuk beberapa detik. Ria ini memang hebat dalam urusan membuat orang gugup.
"Belum lah."
"Sabar ya Mbak Bro. Suatu saat bakal indah kok jalan hidup lo."
"Dih gaya lo. Gue pikir-pikir dulu deh ya. Jam berapa emang?"
"Mulai jam tujuh sampe selesai. Dress code pink. Cewek cowok."
"Haha. Nggak kebayang kalo Farel pake baju pink."
"Farel? Farel laki lo? Lo bakal bawa dia?
"Eh eh." Beby tergagap, "Kagak. Maksud gue bukan gitu. Ya gitu. Ah tauk deh."
"Haha. Kayanya lo udah mulai maafin dia ya Beb?"
"Nggak lah apaan sih. Udah deh ngapain ngomongin dia mulu."
"Oke deh. Gue cuma mau nyampein itu aja. See you ntar malem."
Sambungan terputus. Kebiasaan buruk Ria, sering mematikan sambungan telepon seenaknya.
ESTÁS LEYENDO
Dont Touch Me!
RomanceMenikah dengan orang yang telah memperkosanya? Siapa yang mau?~ Beby sangat membenci Farel. Terlepas dari apa yang telah dilakukan pria itu kepadanya, Beby juga sangat benci dengan apa yang ditinggalkan pria itu di dalam tubuhnya. Apa yang akan dil...
