Leaving CEO 49 - Pernyataan yang Mengejutkan

Start from the beginning
                                    

"Sebuah kehormatan bagi saya untuk dipercayakan sebuah posisi penting seperti ini," ucap Mysha dengan sempurna.

Tepuk tangan kembali begemuruh selama beberapa saat sebelum William mempersilakannya turun dan melanjutkan rapat.

Mysha sampai di bawah podium dengan tatapan linglung, masih tidak percaya pada pengumuman tadi. Michael mendatanginya dengan senyum lebar, sepertinya sudah tahu bahwa hal ini akan terjadi.

"Selamat, Mysh." Dia memeluk Mysha sekali lagi.

"Ada apa ini, Mike? Kau tidak memberitahuku apa pun!"

"Bagian dari kejutan!" Michael tertawa kecil sementara William memanggil perwakilan CLD di Singapura untuk presentasi. "Maaf, aku dan Will baru saja sepakat kemarin malam dan tidak ada waktu untuk memberi tahumu. Pengunduran diri Axel yang tiba-tiba juga membuat kami tidak punya pilihan lain ...."

Mysha tidak lagi fokus mendengar Michael berbicara. Dia melihat Axel berdiri dari tempat duduknya dan berjalan keluar. Wanita itu perlu tahu alasan Axel mengundurkan diri. Mysha merasa, apa pun yang terjadi di antara mereka tidak seharusnya mengganggu kinerja Axel. Di luar reputasi pria itu sebagai womanizer yang menyakitinya, Mysha tidak ingin perusahaan ayahnya kehilangan salah satu karyawan terbaik dan Mysha harus mengakui, dalam hatinya yang terdalam, dia masih ingin memperbaiki segalanya.

Wanita itu menghela napas, menyadarkan diri. Tidak, dia dan Axel sudah berakhir. Keputusannya kali ini, murni karena pekerjaan. Tidak lebij.

"Sebentar, Mike. Aku harus pergi."

Mysha segera melewati Michael dan ikut keluar dari ruang rapat. Setengah berlari, dia mengejar Axel. Pria itu melangkah cepat di sepanjang lorong, tanpa menoleh ke belakang. Dia berusaha mengejarnya, namun dengan hak setinggi lima senti, dia tidak ada harapan mengejar langkah Axel. Pria itu berbelok ke arah lift. Suasana kantor sedang sunyi karena semua orang di lantai itu sedang berada di ruang rapat. Kehabisan cara, Mysha terpaksa memanggil untuk membuatnya berhenti.

"Axel!"

Pria itu menoleh. Ketika netra biru itu bersirobok dengan tatapan Mysha, detak jantung wanita itu berhenti sejenak. Mata itu, masih bisa menggetarkan hatinya, tapi dengan cepat rasa sakit menjalar. Putaran kenangan Axel dengan wanita berambut coklat itu membuat dadanya nyeri. Mysha menahan semua emosinya dan berjalan mendekati Axel.

"Tunggu!" serunya ketika Axel melengos.

Ingat, semua ini demi CLD!

Mysha kembali berlari untuk mengikuti langkah Axel, namun tiba-tiba dia merasa sesosok bayangan berlari melewatinya cepat dan suara pukulan terdengar. Mysha menahan napas, menyadari bahwa Axel sudah terjatuh di lantai dengan hidung patah. Darah mengalir dari sana, menetes membasahi kemeja putihnya.

"Ini karena kamu sudah menyakiti Mysha," desis Michael mengancam. "Dan ini karena kamu melanggar janjimu padaku."

Pengacara berkacamata itu mengangkat lengannya tinggi, bersiap menghajar wajah Axel sekali lagi.

"MIKE!!!"

Cuma bisa bilang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cuma bisa bilang ... Akhirnyaaaaa.... Akhirnyaaaa wakakkaakak

Besok update malem yha. Lagi rempong.

Btw, yang mau planner menulis senilai 100ribu masih bisa lho. Sila cek works Shirei yang Fake Love - Aku, Suamiku, dan Gunpla-nya bab terakhir.

Makasiiii

Makasiiii

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
END Passionate CEO x Malam yang Tak TerlupakanWhere stories live. Discover now