Kind CEO - 23 - Hati yang Mencair

384K 14.2K 767
                                    

WRITTEN BY : PhiliaFate

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


WRITTEN BY : PhiliaFate


Akhirnya Mysha merasakan bibir itu menciumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Akhirnya Mysha merasakan bibir itu menciumnya. Rasanya seperti yang dia bayangkan, lembut dan manis. Wangi musk memenuhi seluruh indera penciuman, bercampur dengan aroma kopi yang baru saja mereka habiskan. Perlahan tapi pasti, gerakannya makin menuntut, membuat napas Mysha terputus-putus, tapi dia tahu, dirinya menginginkan lebih. Sengaja dia buka mulutnya sedikit lebih lebar, memberikan akses bagi lawannya masuk lebih dalam ....

Bunyi alarm melengking dari telepon selular membuat Mysha membuka mata kalang kabut. Terkesiap, berusaha mengumpulkan kesadaran, napasnya memburu. Namun sisa mimpinya masih terasa jelas.

Apa yang aku pikirkan?

Mysha melirik ke arah jas Axel yang tergantung di depan lemari bajunya, rapi dengan plastik pembungkus bertuliskan nama laundry. Baju itu menemaninya sepanjang akhir pekan, mungkin itu yang membuat dirinya bermimpi yang tidak-tidak. Mysha meraba bibirnya, ciuman itu terasa nyata, membuat jantungnya berdegup kencang dan wajahnya memerah.

Wanita itu menepuk pipinya untuk mengumpulkan kesadaran. Sudah waktunya dia menghadapi kenyataan dan ... bertemu Axel. Mysha menenggelamkan wajahnya di kedua lutut yang dilipat, menyembunyikan rasa malu. Selama akhir pekan, Axel tidak absen menghubunginya, baik sekedar pesan singkat ataupun menelpon menanyakan kabar apakah dia baik-baik saja, seakan memberi penegasan pada sikap manisnya di pesta walikota. Jantung Mysha berdegup lebih kencang ketika mengingat malam itu. Saat dia berdansa dengan Axel serta perhatian-perhatian kecil yang diberikan Axel ketika mereka menyesap kopi.

Ya, Tuhan!

Apakah boleh Mysha berharap pada Axel? Apakah pria itu bisa dipercaya bila Mysha memutuskan menyerahkan hatinya?

Dada Mysha terasa sesak, mengingat kisah ibunya. Seorang wanita yang terpaksa membesarkan anak gadisnya seorang diri hanya karena seorang pria yang tidak bisa menjaga kepercayaan. Dia tidak ingin merasakan hal yang sama, karena itu Mysha sangat menjaga diri, menyibukkan diri dengan pekerjaan dan studi serta tumpukan novel romantis. Cukup dirinya berkhayal, tanpa harus terhempas ke kenyataan yang menyakitkan.

END Passionate CEO x Malam yang Tak TerlupakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang