Dancing With CEO - 20 - Dekapan yang Mendamba

213K 10.7K 1.1K
                                    

WRITTEN BY PhiliaFate

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WRITTEN BY PhiliaFate

WRITTEN BY PhiliaFate

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mysha menolaknya.

Axel mengetuk-ngetukkan jari kesal di lengan sofa hitam berbalut kulit halus. Punggungnya diistirahatkan pada busa empuk sementara tangannya yang lain mengusap dagunya yang sengaja dicukur rapi.

Dia sudah selesai membersihkan diri dan berganti pakaian. Dengan satu set tuxedo hitam, kemeja putih dan vest serta dasi berwarna perak, membuat penampilan Axel makin gagah. Tidak sia-sia memiliki koneksi butik dan make up artist papan atas. Semua keinginan Axel dapat disediakan dalam sekejap.

Pria itu menghela napas, melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul setengah tujuh malam. Mereka akan terlambat. Mengutuki kekeraskepalaan Mysha yang menolak memakai gaun yang sudah dia pesan, pemilik butik terpaksa mem-fitting ulang pilihan gadis itu. Padahal, Axel yakin Mysha sangat cocok memakai gaun perak yang sudah disediakan. Gaun itu akan menonjolkan bentuk tubuh Mysha, dada yang ranum dan pinggul yang berisi. Axel menelan ludah untuk memadamkan gairah yang sudah tersulut.

Sial! Mengapa akhir-akhir ini mimpi-mimpinya dipenuhi dengan Mysha terbaring terlentang di bawah tubuhnya tanpa benang sehelai pun, dengan mata yang dipenuhi gairah dan bibir yang bengkak bekas ciuman panas.

"Axel." Sebuah suara membuat imajinasinya terputus.

Good grief. Sangat lucu kalau dia tidak bisa menahan di—

Axel kehilangan kata-kata ketika melihat sesosok wanita yang muncul di balik pintu. Rambut peraknya tersanggul elegan dan pulasan make up flawless yang menonjolkan bentuk wajah namun tetap natural. Bibir berwarna pink yang terlihat manis untuk dikecup, serta mata emas yang berkilau tanpa kacamata yang menghalangi.

Axel kehilangan napasnya.
Ketika pandangannya turun, leher jenjangnya tidak terhalang apapun, membuat Axel ingin meninggalkan jejak-jejak kepemilikan di sana.

Potongan sweetheart menutupi ukuran dada yang Axel perkirakan berukuran 34D, sempurna sesuai seleranya. Baju itu sepertinya mudah untuk dilucuti, dia menilai.

END Passionate CEO x Malam yang Tak TerlupakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang