Back

308K 14.5K 713
                                    

Walaupun tempatnya kaya neraka, tapi sekolah tempat kita nemuin memori memori masa remaja yang gaakan bisa diulang.

~~~

Pagi ini, Fathan dan yang lainnya sedang membereskan pakaian pakaian mereka untuk persiapan pulang siang nanti.

"Yah bentar lagi sekolah," ucap Budi lesu.

"Napa? Gamau belajar lo? Ga inget omelan tante Anita sama om Toni kemaren?" balas Satya ketus.

Flashback

"Yaampun Ramaa Rama. Kenapa nilai kamu selalu jelek? Kenapa nilai kamu ngga naik naik malah makin turun kaya gini? Apa perlu papa panggilin guru privat untuk ngajarin kamu?" omel om Toni  sambil menunjuk nunjuk nilai di rapot Budi.

"Iya Rama. Temen temen kamu semuanya pintar, kenapa kamu ngga ketularan mereka?" tambah tante Anita.

"Ya kan otak aku beda sama mereka ma," bantah Budi membela diri.

"Otak manusia semuanya itu sama. Emang kamunya aja yang males, ngga mau belajar, main mulu," celoteh om Toni.

"Mama ngga mau tau Rama, pokoknya semester depan peringkat kamu harus duapuluh besar. Kalau ngga mama akan sita semua fasilitas kamu," ancam tante Anita.

Budi memegang dadanya dramatis,
"Mama tega sama aku?"

"Gausah mulai drama memelas kamu Rama. Rayuan kamu kali ini ngga akan mempan untuk mama dan papa," tegas tante Anita.

"Kali ini papa sama mama akan bertindak tegas sama kamu Rama," tambah om Toni.

"Fathan, Satya. Tante minta tolong sama kalian berdua untuk bantuin temen kamu ini. Kalian berdua kan pintar, terutama kamu Fathan. Tante minta tolong ya," mohon tante Anita.

Fathan dan Satya mengangguk,
"Iya tante."

"Gimana? Inget kan?" tanya Fathan sambil menaikan sebelah alisnya.

Budi mendengus kasar,
"Ah elaah kalo nanti fasilitas gue disita semua, gue ga bisa nganter Tania kemana mana, jajan harus irit, kartu kredit di sita."

"MAKANYA BELAJAR!" sentak Fathan dan Satya.

Budi hanya bisa mengerutkan bibirnya dan pasrah terhadap apa yang akan terjadi selanjutnya.

Beralih ke kamar Andra, mereka semua sedang merapikan tas mereka masing masing sambil mengobrol santai.

"Ciee besok ke sekolah ada yang ga jomblo lagi nih," ucap Rosa.

"Waah iya, ngga naik bus sekolah lagi kalo pulang," tambah Kinta.

"Nyindir mbak nya?" celetuk Tania.

"Hah? Kenapa Tan?" tanya Rosa.

"Tan, Tan. Gue masih nyesel ga bisa dengerin kata katanya kak Budi," sesal Andra.

"Lagian si, pake mabok laut segala. Tidur di pundaknya kak Fathan lagi. Pasti enak banget tuh," balas Kinta.

"Iyalah enak. Kaya lo ga pernah aja Kin," ucap Rosa.

"Bentar lagi sekolah ya?" tanya Tania tiba tiba.

"Iya, kenapa emang?" tanya Andra balik.

"Gapapa, gue lagi males belajar aja. Pegennya liburan lagi," jawab Tania lesu.

Kinta mengkerutkan keningnya,
"Tumben lo, biasanya semangat banget kalo belajar."

Rosa menjentikkan jarinya,
"Pasti Tania ketularan malesnya kak Budi."

My Bad Boy Senior [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now