New Year Party

363K 15K 1.4K
                                    

Kembang apinya indah. Tapi kamu jauh lebih indah.

~~~

"Selesai UAS kita bikin new year party yuk."

"Boleh tuh."

"Gimana kalo di vila aku yang di puncak aja, tempatnya agak jauh dari jalan utama, jadi ngga terlalu macet, jalan tikusnya juga banyak," usul Fathan.

"Emang nggapapa di vila kamu?"

"Ya gapapa, lagian juga udah lama aku ga kesana. Sekitar 2 tahun."

Tiba tiba Andra diam.

"Kok diem aja?" tanya Fathan.

"Nggaa. Cuma mikir aja," jawab Andra.

Fathan mengkerutkan kening,
"Mikir apa?"

"Itu vila kamu bener bener ngga pernah kamu datengin lagi?" tanya Andra balik.

Fathan menggeleng,
"Ngga pernah. Paling cuman ada mang Udin yang seminggu sekali dateng bersih bersih. Emang kenapa?"

"Nggaa gapapa," jawab Andra cepat.

Fathan tersenyum picik,
"Kamu takut yaa."

"Hah!? Ya ngga lah," jawab Andra sewot.

Fathan tertawa,
"Yaudah, aku ngga tanggung jawab kalo kamu kesurupan disana."

Andra memukul bahu Fathan,
"Ih Fathan kok ngomong gitu. Ngga lucu tau ga."

"Aku juga bukan pelawak ndra."

"Ihh," gemas Andra sambil mencubit lengan pacarnya itu.

Fathan mengaduh,
"Aduh aduh, sakit."

"Bodo amat," balas Andra.

Fathan kembali tertawa,
"Setannya ngga akan berani sama aku. Orang aku pawangnya."

"Hmm," balas Andra ketus.

Fathan terkekeh,
"Udah jangan dipikirin masalah setan setan itu. Kita udah sampe, kamu gamau turun?"

Andra celingak celinguk,
"Eh iya udah sampe. Yaudah aku turun dulu. Makasih ya pak."

Supir Fathan mengangguk,
"Iya non sama sama."

"Kok makasihnya ke Pak Bima doang?"

"Ya kan dia yang nyetir, bukan kamu."

Fathan berdecak,
"Yaudah. Kamu cepetan masuk, istirahat, terus belajar buat UAS."

Andra terkekeh,
"Iya thaan, makasih juga yaa. Aku masuk dulu."

Andra membuka pintu dan langsung masuk ke rumahnya, sebelum itu ia membalikan badan dan melambaikan tangan sambil tersenyum ke Fathan yang melihatnya dari jendela mobil.

♢♢♢

Hari ini adalah hari pertama bagi seluruh murid SMA Nusa 1 untuk menjalani UAS. Mereka semua menampakan berbagai macam ekspresi, ada yang tenang layaknya Andra dan Tania, ada yang sedikit panik seperti Rosa dan Kinta, bahkan ada yang sangat panik layaknya Budi.

"Than, ntar jangan pura pura budek yak," ucap Budi sambil merangkul Fathan.

"Hm," jawabnya seadanya.

"Serius bego, nanti motor gue disita sama mami gimana? Emang lo mau anter jemput gue ke sekolah?"

"Ya ga lah. Makanya belajar, kasian tante Anita sama om Toni. Malah lo anak tunggal lagi, ancur dah tu perusahaan keluarga lo," cecar Fathan.

My Bad Boy Senior [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now