Berjuang Sendiri?

316K 15K 544
                                    

Pacaran itu adalah sesuatu yang diperjuangin bareng bareng. Tapi selama ini, aku ngerasa kalo aku cuma berjuang sendirian.

~~~

Akhirnya mereka pun pulang dari taman karena langit sudah mulai mendung. Langsung lah mereka bergegas menaiki motor dan melaju kearah rumah Andra.

Namun sebelum mereka sampai dirumah, hujan terlebih dahulu menerpa mereka.

"Ndra kita neduh dulu ya, ujannya deres banget." Ucap Fathan dengan sedikit berteriak.

"Iya than. Neduh di sana aja." Balas Andra sambil menunjuk sebuah pos satpam yang kelihatannya sudah tidak digunakan lagi.

Merekapun berteduh disana, Fathan langsung mengambil jaketnya yang ia letakan di bagasi motornya.

Fathan memakaikan jaketnya ke baju Andra yang sudah basah kuyup.
"Pake jaket aku."

Andra menolak. "Ngga, kamu juga basah kaya gitu. Kamu ngga pake aku juga ngga pake."

Fathan terkekeh.
"Aku udah biasa ujan ujanan kaya gini. Lagian baju kamu juga udah basah kuyup gitu, tembus pandang lagi."

Andra membulatkan matanya dan langsung memakai jaket Fathan.
"Ngga usah ngomong macem macem deh."

"Loh emang bener kok tembus pandang. Makanya aku suru kamu pake jaket itu, supaya kalo kita naik motor nanti ngga ada yang ngeliatin kamu."

Andra mendengus.
"Hmm."

"Orang lain ngga boleh. Kalo aku?" Lanjut Fathan lagi sambil menaikan sebelah alisnya.

"Ihh apaan sih than." Jawab Andra kesal.

Fathan tidak menjawab apa apa. Justru ia menatap Andra dengan sorotan mata yang tajam sambil berjalan perlahan mendekati Andra. Perlahan lahan Andra berjalan mundur, sampai pada akhirnya ia terpojok di sisi pos satpam tersebut.

"Than mau ngapain sih?!" Tanya Andra dengan wajahnya yang mulai memerah.

Fathan tidak menjawab pertanyaan Andra, justru ia makin mendekatkan wajahnya ke wajah Andra. Andra pun tidak dapat berbuat apa apa, ia hanya memejamkan matanya dan berdoa agar Fathan cepat sadar. Kemudian Fathan memegang pipi Andra, ia lalu memiringkan wajahnya hingga hembusan nafasnya dapat dirasakan oleh Andra.

"Aku ngga akan berani ngapa ngapain kamu ndra. Kamu boleh mikir kalo aku bad boy, tapi jangan pernah tanemin di pikiran kamu kalo aku ini cowo mesum."

Fathan pun menjauhkan wajahnya dari wajah Andra, dan Andra pun dapat menarik nafas lega.

"Kamu tuh ngapain sih kaya tadi? Kalo tiba tiba kejadian apa apa gimana?" Celoteh Andra.

Fathan mengkerutkan keningnya dengan raut wajah pura pura tidak tahu.
"Kejadian? Kejadian apa?"

Andra memutar bola matanya.
"Ngga usah sok polos than."

"Loh aku emang gatau maksud kamu apa." Ujar Fathan yang lagi lagi sok polos.

Andra memutar matanya.
"Mending kita pulang, ujannya udah mulai reda."

Fathan melihat keluar.
"Kamu yakin? Aku sih ayok ayok aja."

Andra mengangguk.
"Iyaa."

Akhirnya Andra dan Fathan kembali menaiki motor dan melaju ke arah rumah Andra yang sebenarnya sudah tidak terlalu jauh.

My Bad Boy Senior [TELAH TERBIT]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz