PMS

444K 19.2K 1.5K
                                    

Saat Fathan sampai di koperasi, dia langsung mengatakan barang yang mau dia beli pada Bu Tia, Guru yang biasa melayani anak anak di koperasi, tapi sambil berbisik.


"Bu, saya mau beli pembalut dong."

"Hah pembalut?!" Teriak Bu Tia yang langsung di sertai dengan tatapan tatapan aneh orang orang di koperasi.

Fathan langsung menepuk jidat.
"Aduh ibuuu. Ngga usah kaget gituu. Pake teriak segala lagi. Saya itu beli pembalut buat pacar saya buu."

"Ohh gituu. Yaudah mau beli berapa?" Tanya Bu Tia

"Tiga cukup gak bu?" Tanya Fathan balik.

"Lebih dari cukup malah." Jawab Bu Tia.

"Yaudah bu, beli tiga deh." Ucap Fathan lalu diangguki Bu Tia.

Bu Tia langsung mengambil tiga buah pembalut dan di masukkannya ke dalam kantung plastik berwarna hitam.

Untung kantonya warna item. Batin Fathan lega.

"Nih pembalutnya. Jadinya dua belas ribu." Ucap Bu Tia sambil memberikkan kantung tersebut.

Fathan langsung merogoh saku celananya, dan mengeluarkan satu lembar uang lima puluh ribu.

"Nih bu, kembaliannya ambil aja." Ucap Fathan sambil buru buru meninggalkan Koperasi.

Bu Tia menggelengkan kepalanya.
"Fathan... Fathan."

Fathan langsung bergegas kembali ke toilet. Saat di jalan, ia mendengar banyak omongan omongan tentang dirinya yang tadi sedang membeli pembalut di Koperasi.

"Eh, tadi kan kak Fathan beli pembalut. Katanya si buat pacarnya."

"Sumpah Fathan so sweet banget njir. Jarang ada cowo kaya gitu."

"Fathan gitu loh." Jawab Fathan dalam hati.

"Yhaa Fathan tercyduk beli pembalut."

"Bacot lo." Jawab Fathan sinis.

Fathan sampai di toilet, dan keadaan toilet masih sama seperti tadi. Lalu Fathan langsung mengetuk pintu toilet Andra.

"Ndraa. Ini pembalutnya."

Andra langsung membuka pintu.
"Yaampun than makasi bangett." Ucap Andra sambil menerima pembalut itu lalu menutup kembali pintunya.

Fathan menggeleng gelengkan kepalanya sambil terkekeh kecil.
"Andra... Andra."

5 menit kemudian, Andra keluar dari toilet. Ia langsung berjalan mendekati Fathan yang menyender di sebelah wastafel. Lalu Fathan langsung tegap kembali.

"Udah?" Tanya Fathan di angguki Andra.

"Yaudah ayok jajan. Laper tau." Lanjut Fathan sambil merangkul Andra. Tapi kali ini, Andra tidak mengeluh.

"Tumben ngga protes. Biasanya langsung bawel kalo aku rangkul." Ucap Fathan

"Tuh kan, aku protes salah. Aku ngga protes salah." Timpal Andra dengan nada meninggi.

"Yaudah maap maap. Sensi banget si ndra.." Ucap Fathan sambil mengeratkan rangkulannya.

"Kamu harus ngertiin cewek PMS." Balas Andra.

"Iyaa aku ngertiin kok."

Fathan dan Andra sampai di kantin. Kedatangan mereka langsung menyita perhatian penguhuni kantin. Termasuk gerombolan Tama.

"Gue punya rencana nih." Ucap Tama ke teman temannya.

Lalu Tama membisikkan idenya pada teman temannya. Setelah itu, dia langsung mengambil segelas minuman milik salah satu temannya.

My Bad Boy Senior [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now