Part 30

9.9K 812 127
                                    

AUTHOR POV

Persiapan pernikahan june sama rose udah diatur dan dikebut secepat mungkin. Dan itu dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari 48 jam, tentunya itu semua atas bantuan teman mereka. Khususnya teman teman june yang punya banyak koneksi di dalam urusan pernikahan. Tapi diantara mereka baru cuma june yang mau nikah.

Iya nikah. Kalo kawin mah mereka udah, dari entah kapan tau.

"Pak, gimana kemarin cincinnya? Calonnya suka engga pak?" tanya mina yang menghentikan june dari aktifitas melamunnya di ruang kerja.

Bahkan saking senangnya rose menerima lamarannya, june sampe lupa nanya apakah dia suka cincinnya atau engga. Ya namanya juga manusia pasti suka lupa.

June menggeleng.

"Loh, kurang bagus pak? Apa kurang mahal?"

"Bukan buat dia" jawab june singkat.

Mina mengerutkan keningnya. "Terus buat siapa?"

"Buat orang yang saya cintai"

"Bercanda aja nih. Pasti kan emang buat perempuan itu, yang mau dijodohkan sama bapak"

"Lah, emang saya cinta sama dia?"

"Emangnya engga, pak?" tanya mina penasaran.

June hanya terkekeh penuh singgungan. "Ga usah kepo"

"Eh... mau kemana?" pasalnya june mengambil jasnya yang tadi tersampir di kursi dan berjalan meninggalkan ruangan.

"Mau berjuang di medan perang dulu"

Belum sempat mina berkata kata lagi, june sudah melambaikan tangannya dan benar benar menghilang di balik pintu.

'Untung aja atasan, kalo engga udah gue tabok tuh' batin mina.















※※※※※

Jam makan siang seharusnya menjadi waktu yang menyenangkan untuk mengisi perut.

Tapi apalah daya kalau sekarang june harus duduk berdampingan dan berhadapan dengan orang orang sangat tidak dia sukai.

June kira semua bakal ditunda untuk sementara waktu sejak dirinya dengan sengaja menghilangkan jejak. Tapi semua salah, mereka semakin gencar untuk mempersiapkan pernikahan atas dasar perjodohan itu.

Padahal mah, mereka engga tau aja kalo june udah selesai ngurusin semua pernikahannya sendiri. Tentunya dengan rose, bukan dengan haeun.

"Jadi gimana jun? Kamu suka ga sama konsepnya?" tanya mama june membuka suara setelah mereka selesai makan.

June ditanya? Yang bener aja. Bahkan dari tadi dia sama sekali engga nyimak obrolan itu.

"Terserah kalian aja" jawab june.

"Kok terserah?"

"Jun, biar gimanapun juga ini pernikahan kita. Yang pertama buat kamu jun" kata haeun.

June tersenyum sebentar sambil menganggukkan kepalanya. "Ya, ini yang pertama buat aku. Tapi untuk kamu, mungkin ini yang kedua. Jadi aku serahkan semuanya sama kamu. Kamu lebih paham dan berpengalaman kan? Jalanin aja gimana semua semau kalian"

Dengusan nafas panjang terdengar dari kelima orang yang ada disitu. June melirik sekilas papa haeun, jujur dia merasa tidak enak harus mengatakan itu. Papa haeun memang rada pendiam, beda sama papanya.

Apartemen | JunRos ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang