Part 11

11.7K 992 65
                                    

AUTHOR POV

Sekarang rose udah jadi jobless lagi, begitupula dengan seolhyun. Tidak, seolhyun tidak se-jobless rose, beberapa hari belakangan ini dia tidak masuk kerja karena merasakan sakit yang teramat sangat pada perutnya dan terkadang dia juga demam.

"Kak gue anter yuk ke dokter" kata rose begitu melihat seolhyun sedang meringkuk diatas kasur sambil memegang perutnya.

"Duh rose, gue takut"

"Kalo lu takut gimana mau tau lu sakit apa. Ini udah lumayan lama loh kak"

Seolhyun terdiam mendengar omongan rose.

"Mau ya kak?" bujuk rose.

Seolhyun mengangguk dan menyetujui itu.

"Ya udah kalo gitu, berhubung sekarang udah malem mending tidur dulu. Besok kita bangun pagi buat ke dokter"

"Makasih ya rose"

"Makasih untuk apa kak?"

"Makasih karena udah perhatian sama gue"

"Harusnya gue yang makasih ke lu kak. Karena lu mau nampung gue, tapi gue selalu ngerepotin lu"

"Engga kok. Lu udah gue anggap sebagai adik sendiri. Udah ah mending tidur aja"

Rose mengangguk dan memilih memejamkan matanya.

Keesokan harinya..

Rose dan seolhyun tengah menunggu dokter yang duduk didepan mereka untuk berbicara mengenai hasil pemeriksaan.

"Dari apa yang saya amati, nona seolhyun mengalami penyakit usus buntu" kata dokter tersebut dan membuat keduanya kaget.

"Harus segera di operasi, kalau tidak bisa membahayakan" lanjut dokternya. "Kalau mau saya kasih rujukan untuk ke rumah sakit yang dituju"

Akhirnya rose yang menyetujui untuk meminta surat rujukan tersebut. Rose menyuruh seolhyun pulang duluan sementara dirinya akan ke rumah sakit yang telah ditunjuk oleh dokter tadi, soalnya keadaan seolhyun terlihat benar benar sangat kesakitan.

'Baru inget ternyata ini rumah sakit waktu jennie ngalamin kecelakaan dulu' batin rose.

Rose segera menunju ke bagian administrasi untuk sekedar bertanya dulu. Ternyata harga operasi itu sangat mahal, kisaran 8juta sampe 12juta. Inget ya, itu cuma biayanya aja, belum termasuk biaya lainnya. Rose segera mengucapkan terimakasih pada orang bagian administrasi tersebut.

"Aduh...anjir" kata rose saat dirinya menabrak seseorang begitu dia hendak membalikkan badan.

"Ngapain lu disini?"

"Bukan urusan lu" kata rose ketus dan ingin berlalu dari orang tersebut, namun ia berhasil menangkap lengan rose dan menyeretnya paksa.

"Jun, lepasin. Apa apaan sih lu". Ya, orang itu adalah june.

June mendudukkan dirinya dan rose di bangku taman rumah sakit.

"Sorry soal kejadian waktu itu" kata june.

"Lupain aja. Anggep ga pernah terjadi apapun waktu itu"

"Lupain? Kok bisa? Padahal waktu itu lu marah besar sama gue"

Rose mendengus sebal. "Lu budek? Gue bilang lupain, ya lupain. Gue males tau ga, ngomong sama lu"

June hanya bisa menghembuskan nafasnya. "Lu sakit?"

Rose menggeleng.

"Terus siapa yang sakit?"

"Kakak gue"

Apartemen | JunRos ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora