lagi dan lagi sebilah belati berkilau kuasah..
kuasah setiap kali menunggu merindumu..
kau tak ada, Rindu ini menikamku..
menikam dalam rindu
dalam laramengingatmu...
mengenangmu...
merindumu...
yang _tanpa jeda_
membuat aku haus,
berasa seperti musafir. lalu ubayangkan bibirmu basah akan oase,
lalu berderai pasir ditanganku,
aahhhh ini hanya fatamorgana ku saja.
😞Aku tak ingin lagi bertemu
Pun sekedar melihat
Tak mau lagi mengenalBukan melupakan
Ku tak mau
Kau tetap hidup
Dalam benak dan mata
Penghias mimpi dan langkah
Kau kehidupanTp tak kutemukan yang sama
Aku tergantikan
Meski katamu akulah tempat pulangrumah tempatku pulang adalah saat mataku memejam kekasih...
membayangkan seperti pangeran di dalam dongeng,
aku menunggumu datang dengan berkuda putih..
taukah kau tanpamu aku ....
ahhh entahlah sedih lara pastinya....
YOU ARE READING
setjankir kopi rindu
Poetrymalam, hujan, dan kopi selalu memunculkan rindu rindu kita yang tersimpan rapi dalam dada namun memenuhi atmosfer dunia Percakapan-percakapan rindu yang sempat terekam