Puisi Kita

207 2 0
                                    

Bagaimana rindu begitu hangat dan tenang
Rindu siapakah?
Rinduku tak mengerti waktu
Rinduku bergejolak
Hanya temu peredanya
Pelukan penyempurnanya
Meski sesaat

_Apa kabar kopimu pagi ini?_

Ahhhhh... kopiku pagi ini sudah terlalu dingin kekasih..
    ini gara gara sinyal XL sialan... !
   hingga baru tau klo ada puisimu pagi ini kekasih....
  kopiku yang berbau dingin atas merindumu...
  bahkan hitamnya terlihat nanar.
Sumpah ! aku tidaklah ikhlas untuk ini kekasih.
  Seperti kau, aku adalah sisa sisa keikhlasan yang tidak diikhlaskan

Semoga sinyal sore ini baik-baik saja
Sempatkan istirahat sejenak kawan
Sekedar meneguk secangkir teh atau  ngeluk boyok hehehe
Sembari merindu

kali ini merindumu begitu pekat
begitu melelahkan sampai sampai bisa memancing amarahku...

kekasih
rasa rasanya ingin ku tantang semua yg tak searah denganku
tak seirama denganku, untuk sekedar luapkan amarahku...

tapi....
kembali ku luluh
setiap mengingat mu kekasih.
aku diam....
aku tenang..
walo jatungku begitu kencangnya
begitu kuatnya menahan tidak merindumu...

kekasih...
dalam diam
dalam lara
dalam hampa
dalam cinta
aku mencoba bertanya lirih
bagaimana kata hatimu dengan sejuta rahasianya
ttg semua cerita yang mungkin kita punya...

ingin rasanya membalik garis tanganku,
kembali mencoba menarikan cerita
ato mungkin menuliskan puisi lagi ?
ahhh.... sudahlah..
sepertinya puisiku sudah kehilangan rimanya kekasih.
kehilangan jiwanya yang hanya bisa
merindu merindu lagi dan lagi..

Kuberi tahu saja kekasih...
merindumu itu melelahkan sangat,
hampir sama melelahkanya saat aku memotong awanmu kemarin kekasih.
awan yang pekat... dan gelap.
aku memotong tepat di jantungnya,
biar terburai darah cahaya yang lama terhalang gelapnya pekatnya awan.
dengan begitu biar silaunya berkilauan
biar terangnya benderang kekasih...
biar mentarimu kembali ada
pastinya akan membuat kamu tersenyum lagi dong....?

aku lelah merindumu kekasih,
untuk kesekian kalinya
tolong beri aku ruang sebentar saja.!
aku ingin tenang,
iya... tenang se ben tar. 
kau paham kan arti kata sebentar ?
aku hanya ingin mengendapkan rindu
aku hanya ingin uraikan simpul kacaunya
karna meridumu itu berbuah lara kekasih..

sudah..  kamu diam dulu !
jangan berlari lari dalam taman imajinasiku
taman mimpiku...
aku hanya sebentar.
diam sebentar, sekedar membedakan
apakah kau yang teringinkan bagiku
ato dibutuhkan ?

maaf kekasih..
merindumu sangatlah berat bagiku
hidup bukanya cuma sekali kan ?
ituuu yang kau katakan kan ?
dan mati itu urusan yang sangatlah pasti kan ?
bisa saja nanti..
atau setelah ini ?

kekasih...
merindumu memang benar benar membuatku linglung...
membuat bingung,
sekarang apa yang akan aku lakukan ?
apa iya harus aku tulis ulang lagi...
yang sejatinya aku cari ?
bukankah itu semua ada pada dirimu ?
atou aku harus sudahi merindumu yang belum sudah sudah ?
apa iya dengan begitu aku akan bahagia ?
dengan tak merindumu yang _tanpa jeda_ ini...?

ahhhhh sepertinya ini memang sudah garisku kekasih....
garis dari Tuhanku untuk tetap merundumu yang tanpa jeda

setjankir kopi rinduWhere stories live. Discover now