PART 2

5.5K 197 24
                                    

Shania POV

KRINGGG...

Bel istirahat pun berbunyi, semua anak di dalam kelas langsung berhamburan keluar kelas, berlomba-lomba menuju kantin untuk memenuhi kebutuhan cacing-cacing perut yang sudah keroncongan. Sedangkan aku murid baru dan belum mendapatkan teman memutuskan untuk berada di kelas saja. Tapi tiba-tiba datang tiga orang perempuan menghampiriku dengan ramah bersama Siska -teman sebangku ku- dan menawariku untuk pergi bersama ke kantin

"Shania kenalin nih sahabat gue, yang rambut panjang namanya Putri, yang pake kacamata Intan kalau yang pake jilbab Sukma "

"Hi! Aku Nia" jawabku sambil tersenyum ramah

"Ke kantin bareng yukk" seru Siska yang kemudian kami jawab dengan anggukan

Kami pun menuju kantin untuk mengisi perut yang lapar.

Sesampainya di kantin, tiba-tiba ada seorang perempuan yang berjalan tergesa-gesa, tetapi karena kurang hati-hati perempuan tersebut akhirnya tersandung dan menabrakku.

PRANGGGG ...

Memang kalau sudah suratan takdir, sial pun tidak dapat ku hindari lagi, mangkuk berisi es campur pun mendarat mulus di baju ku sehingga tercetak sempurnalah pakaian dalam ku. bisa kalian bayangkan betapa malunya aku saat ku sadari semua mata tertuju padaku. Tapi tiba-tiba sebuah jaket telah dipakaikan seseorang kepadaku.

"Pada liatin apa lo semua. Hah!?" Bentaknya sambil melotot ke arah semua siswa laki-laki

"Lo juga! Kalau jalan liat-liat! Punya mata gak sih lo!" Bentaknya dingin pada perempuan itu. Perempuan itu hanya diam sambil menundukkan kepalanya yang ku yakini dia pasti menangis.

Wow!

Satu kata buat ini cowok..

TERSADIS!!!

"Dan lo! Kenapa nggak menghindar! Malah pasang badan" ucapnya sambil terus memandangku, belum sempat ku jawab dia sudah berkata lagi dengan perkataan yang sangat menyudutkan

Loh? Maksudnya????

"Oh gue tau. Lo sengaja kan pasang badan, biar apa? Biar bisa pamer body, dasar murahan!" Ejeknya dengan tatapan merendahkan

Woi! Sat...

Maksud anda...

Aku yang tidak bisa terima langsung naik pitam, aku pun sudah tidak perduli lagi kalau aku anak baru di sekolah ini.

"Siapa kamu, hah!? Ngejudge orang sembarangan! Jaga mulut! Sok jadi pahlawan kesiangan. Urus diri sendiri, jangan ikut campur urusan orang" teriakku lantang sambil menunjuk-nunjuk ke arah wajahnya. Kemudian dia melangkah pergi dengan ekspresi yang tak bisa di artikan

Bangke emang!

Oh, ngajak ribut nih cogan.

Ok, siapa takut

Aku hajar juga.

"Aku saranin buat sekolahin tuh mulut dan satu lagi nanti jaket kamu, aku balikin! Plus ongkos buat loundry karena Aku ngga mau ada lagi hutang budi sama kamu" ucap Nia menggebu-gebu

Apa kamu hah! Sorry ini mulut udah lama gak olahraga. Ribut maksudnya.

Dia hanya berhenti lalu mengacungkan jempolnya tanpa menoleh ke belakang, kembali duduk bersama teman-temannya di pojok kantin


▫️▫️▪️▫️▫️

"Bunda! Niaa pulang nihhh.." Teriakku ketika sampai di depan pintu. Kemudian abang datang sambil berteriak dari lantai atas.

"Ade abang udah pulang? Ngomong-ngomong makin hari makin toa aja tuh mulut" Aku langsung mengerucutkan bibir, abang yang melihatnya semakin keras tertawanya.

Setdah punya abang kok gini amat kelakuannya.

"Baba! Abang nih.. Iihhh!"

Baba emang paling bisa di andalkan dalam menjinakkan cogan sejenis abangku. Pasti langsung nurut.

"Abang kok gitu sama adiknya sih" ucap Baba sambil menggelengkan kepala.

Tuhkan.

Di mata Baba semua anaknya diperlakukan adil tapi Baba bakal menegur keras jika anaknya mengusili satu sama lain apalagi sampai ketahuan berdebat, uh jangan ditanya bakal panjang urusan. Ibarat nih yah, udah nya jatuh kepeleset pake ketiban tangga eh malah dapat bonus di timpuk kulit durian yang taulah rasanya sakit sampai gak bisa lupa. Kenangan menyakitkan yang bikin sadar.

"Tau nih abang, adiknya pulang bukan di sambut eh malah di gituin" ucap ku sambil memeletkan lidah

"Ya.. Ya.. Abang minta maaf deh sama adik kesayangan abang"

"Bunda kemana ya Ba?"

"Bunda lagi kenalan ke rumah tetangga"

Aku hanya membulatkan bibir sambil mengangguk. Aku langsung ke kamar, kemudian kembali lagi secepatnya bergabung di meja makan. Karena perut yang tidak sempat aku isi tadi gara-gara laki-laki menyebalkan yang membuat moodku hancur berkeping-keping

Aku memakan makananku dengan lahap. Melihat kelakuanku Baba dan Abang hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tertawa kecil


▫️▫️▪️▫️▫️

Hiiiiii!!! I am comeback again guysss

Tipo bertebaran dan tinggalkan jejak yak

Di tunggu vote and comment nya kalian !!!

SANG MOST WANTED (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang