Eighteenth

85 14 0
                                    

J

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

J.jk

---

"Mereka bilang, kau akan bahagia jika orang yang kau cintai bahagia, namun aku berharap kau menderita sebab aku juga menderita."

---

Jeon Jungkook sedang mengawasi miliknya.

Song Ahrin yang memakai kaos olahraga dengan celana training sepaha benar benar menggoda pria itu.

Walau dari kejauhanpun, Ahrin tetap memikat dengan keringat yang mengucur dari dahinya. Membuat wajahnya bersinar karena silau matahari siang ini.

Jungkook tersenyum tipis. Rasa rasanya ingin sekali melahap gadis itu disana. Merobek kaos olahraganya brutal dan menghabisinya di tengah lapangan.

Namun, itu akan berbahaya. Sangat.

Walau ia anak pemilik sekolah, tetap saja melakukan itu terlalu beresiko.

Jungkook mengamati tiap pergerakan kesayangannya, sesekali ikut tertawa ketika gadis itu menyunggingkan kurva melengkung pada bibir cherry nya.

"Shit."

Pria itu mengumpat ketika presensi familiar mendekati Ahrin. Menangkup pinggang gadis itu dari belakang. Sangat mesra, sampai Jungkook ingin menusuk jantung lelaki itu dari belakang.

Lelaki yang sudah menyentuh kepunyaannya.

Jungkook tersulut emosi ketika mereka melakukan cuddle. Apalagi saat Taehyung, lelaki keparat itu, menciumi pipi Ahrin beruntun.

"Fuck. Awas kau, Ahrin."

Desis Jungkook rendah. Pria itu melangkah cepat keluar kelas. Mengabaikan tatapan heran teman temannya.

---

"Sungguh tak apa jika pulang sendiri?"

"Tak apa, Tae. Aku akan menaiki bus selanjutnya. Pergilah."

"Baiklah. I love you."

"I love you too."

Taehyung mengecup dahi kekasihnya lembut, kemudian melambaikan tangan sambil melangkah menjauh.

Pria itu sebenarnya tak tega membiarkan Ahrin pulang sendiri, tapi jadwal futsalnya membuat ia harus begitu.

Ahrin berdiri di pojok halte, sendirian. Keputusan yang salah karena Jeon Jungkook sedang menatapnya dengan lapar.

"Hi, sweetie."

Kain yang sudah diberika khloroform oleh Jungkook membekap mulut Ahrin. Membuat gadis itu memberontak putus asa hingga akhirnya terjatuh di dekapan Jungkook.

Jungkook tertawa senang, segera membopong Ahrin menuju audi R8 nya.

"Kau harusnya mengatakan I love you padaku, Jeon Ahrin. Bukan pada brengsek itu."

Jungkook mengelus pipi kemerahan Ahrin lembut, mengecupnya lama lalu turun ke arah perpotongan leher dan bahu gadis itu.

"Mereka bilang kau akan bahagia jika orang yang kau cintai bahagia, namun aku berharap kau menderita sebab aku juga menderita."

Jungkook menyeringai lebar sambil melajukan mobilnya.

Menuju ke tempat terjauh yang bisa ia jangkau.

Menyekap miliknya dengannya hingga menua.

Karena Song Ahrin itu mutlak milik Jeon Jungkook.[]





25 รtѳʀiɛร iɳ ɗiԲԲɛʀɛɳt wɑyร. [ ɓtร ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang